Suara-Pembaruan.com – Pada bulan Juli ini, Capital Sensitivity Analysis (CSA) Index menunjukkan tingkat stagnansi yang mencerminkan optimisme pelaku pasar yang masih tertahan (3/7/24).
Data terbaru yang dirilis menunjukkan CSA Index mencapai angka 61, mengalami sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya yang berada di angka 60.
Meskipun demikian, pasar modal Indonesia tetap berada di bawah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global dan domestik.
Sentimen Stagnan Menyertai Kinerja IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indikator utama performa pasar modal Indonesia, menunjukkan kinerja positif dengan penutupan Juni 2024 mencapai 7063, naik 1,33% dari bulan sebelumnya.
Meskipun demikian, para analis pasar memperkirakan IHSG pada bulan Juli akan bergerak menguat tipis, diperkirakan berada di sekitar 6994.
Sentimen optimisme terhadap kinerja IHSG masih tertahan, sebagian besar disebabkan oleh tekanan dari pelemahan nilai tukar yang berdampak pada sektor-sektor yang bergantung pada impor bahan baku.
Menanggapi kondisi ini, NS. Aji Martono, Ketua Umum Propami, mengomentari bahwa meskipun optimisme pelaku pasar terkendali, fondasi ekonomi yang kuat dapat menjadi pendorong bagi IHSG untuk terus bergerak positif ke depannya.
Sentimen Positif dan Negatif dalam Permainan
Di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang dapat memberikan angin segar bagi pasar modal.
Laporan keuangan kuartal kedua tahun 2024 diperkirakan akan memberikan hasil yang positif, potensial untuk meningkatkan minat investor.
Selain itu, valuasi saham-saham berkapitalisasi besar yang sedang mengalami diskon juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Namun, perlu dicatat bahwa pelemahan nilai tukar dan kebijakan suku bunga yang stabil atau berpotensi naik, baik di Indonesia maupun di pasar global seperti di Amerika Serikat, masih menjadi fokus utama.
Tingginya suku bunga cenderung membuat instrumen pendapatan tetap lebih menarik dibandingkan saham, yang berpotensi menyebabkan capital outflow dari pasar modal.
Proyeksi Kinerja IHSG dan Sektor Unggulan
Dalam pandangan jangka panjang, optimisme terhadap kinerja IHSG tetap kuat.
Sekitar 90,2% dari pelaku pasar optimis terhadap kinerja IHSG dalam 12 bulan ke depan, dengan target penguatan hingga mencapai level 7412, yang mengindikasikan potensi kenaikan sebesar 4,93% dari posisi penutupan Juni 2024.
Meskipun demikian, terlihat adanya penurunan dari proyeksi sebelumnya, mencerminkan sikap realistis investor terhadap kondisi pasar yang masih penuh tantangan.
Sementara itu, sektor-sektor yang diperkirakan akan menjadi penggerak utama IHSG di bulan Juli adalah sektor Financial yang kembali diminati meskipun sentimen suku bunga masih menjadi perhatian.
Disusul oleh sektor Energy dan Basic Materials yang tetap menjadi pilihan pelaku pasar berdasarkan potensi fundamental dan performa sektor-sektor tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun CSA Index menunjukkan optimisme yang stagnan, pasar modal Indonesia tetap dalam permainan yang dinamis dengan sentimen baik dan buruk yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan.
Dengan menjaga stabilitas nilai tukar dan mengantisipasi kebijakan suku bunga yang bijak, diharapkan dapat memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan pasar modal Indonesia menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Poin Utama
- CSA Index Juli 2024 masih stagnan di level 61.
- Optimisme pelaku pasar masih tertahan.
- Pelaku pasar memperhatikan sentimen nilai tukar dan suku bunga
- Data dikumpulkan 14 – 29 Juni 2024