[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Bupati Blora Arief Rohman mendorong pemberdayaan peternakan sapi di Kabupaten Blora, sehingga diharapkan dapat menjadi potensi ekonomi yang besar.
Untuk mewujudkan hal tersebut, bupati meminta masukan kepada para ahli ternak pada diskusi peternakan dengan para ahli yang dilaksanakan secara daring, Selasa (1/6/2021) malam. Diharapkan, grand desain peternakan sapi di Kabupaten Blora bisa segera direalisasikan, mengingat populasi ternak di Blora merupakan yang terbanyak di Jawa Tengah.
“Ya, semalam kami sampaikan beberapa gagasan sekaligus meminta masukan dari Prof Ali Agus (Dekan Fakultas Peternakan UGM) dan para senior lainnya, tentang peternakan sapi ini. Alhamdulillah, beliau bersedia membagikan ilmunya untuk membangun sektor peternakan di Blora,” terang bupati saat dihubungi, Rabu (2/6/2021).
Disampaikan, grand desain peternakan yang diinginkan, yakni peternakan dari hulu hingga hilir. Mulai dari proses penyediaan bakalan yang bagus, teknologi penyediaan pakannya, perawatannya, hingga penjualan dengan kepastian outstaker yang berkelanjutan dan teknologi pegolahan pascapanennya.
“Ada beberapa masukan yang disampaikan Prof Ali semalam. Beliau siap membantu dan mengajari bagaimana cara penyediaan bakalan yang baik, dan penggemukannya, hingga teknologi pakan ternak. Ke depan, perlu kita ajak para peternak kita belajar ke Bengkel Sapi milik Prof Ali yang ada di Yogyakarta,” jelasnya.
Ditambahkan, saat diskusi pihaknya juga diminta untuk membentuk kandang ternak komunal di lokasi-lokasi strategis, agar bisa dipantau dengan baik, serta mobilitas mudah. Juga mendorong pengelolaan ternak sebagai salah satu unit usaha BUMDes di pedesaan.
“Kita juga punya mimpi Blora punya RPH (rumah potong hewan) yang modern. Selama ini Blora dikenal penghasil sapi, tapi tidak punya RPH yang representatif, masih manual semuanya. Berikut industri pabrik pengolahan dagingnya, seperti dibikin bakso, sosis, atau sejenisnya, yang muaranya bisa membuka peluang lapangan pekerjaan di Blora ini,” tambah bupati.
Bupati menjelaskan, pihaknya akan memilih beberapa kecamatan dan desa sebagai pilot project program peternakan terpadu ini.
“Blora ini kalau diberi bantuan yang sifatnya hibah pasti keberlanjutannya tidak bisa dipastikan. Namun jika bantuannya berupa pinjaman modal murah disertai pendampingan dari para ahli maka hasilnya akan lebih bagus. Pola kerja sama ini yang akan kita terapkan nanti,” ungkapnya.
Disampaikan, bebeapa waktu lalu pihaknya telah menggandeng PD Dharma Jaya, salah satu BUMD DKI Jakarta yang bergerak di bidang peternakan dan pemenuhan daging, serta beberapa perbankan yang siap membantu permodalannya.
“Semoga ke depan, peternakan Blora bisa lebih maju dan memberikan peningkatan ekonomi yang baik untuk daerah. Sehingga, para peternak bisa lebih sejahtera,” pungkasnya.
[ad_2]