Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

BNN Setelah Punya Dana dan Fasilitas Setingkat Menteri Malah Melempem Kinerja

303
×

BNN Setelah Punya Dana dan Fasilitas Setingkat Menteri Malah Melempem Kinerja

Sebarkan artikel ini
BNN Setelah Punya Dana dan Fasilitas Setingkat Menteri Malah Melempem Kinerja

#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

BNN Setelah Punya Dana dan Fasilitas Setingkat Menteri Malah Melempem Kinerja?

BNN di masa sekarang, menjauh dan sepertinya enggan melibatkan LSM serta media massa sebagai bagian dari program kerja. Berbeda saat BNN belum punya fasilitas setingkat menteri, Kepala BNN yang lalu seperti Ahwli Lutan hingga Anang Iskandar dan Budi Waseso, yang demikian melibatkan media media. Hingga masyarakat merasa kinerja BNN terasa.

Suara-Pembaruan.com — Indonesia Bersinar. Kesinambungan atau keberlanjutan program kegiatan yang telah dilakukan, dan menjaga integritas serta profesionalitas aparatur mulai dipertanyakan di masyarakat, kok sepertinya kegiatannya melempem.

“Dimanapun kita dan sampai kapanpun, komitmen kami adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, untuk bangsa demi mewujudkan Indonesia Bersinar,” jawab Dik Dik Kusnadi, Bc IP., S.Sos., M.M Kasubdit Wastah Direktorat Wastahti Deputi Bidang Pemberantasan BNN.

Dikdik, punggawa BNN yang punya talenta lebih dalam bidang pencegahan dan deteksi dini bahaya narkoba berbincang panjang dengan S.S Budi Raharjo dari Ketua LSM Ridma Foundation, NGO yang sebelum BNN berdiri dalam cegah narkoba di LSM Bersama saat masih Bakolak Inpres 71.

Dik Dik Kusnadi, Bc IP., S.Sos., M.M Kasubdit Wastah Direktorat Wastahti Deputi Bidang Pemberantasan BNN mengklarifikasi Ketum LSM RIDMA Foudation Budi Raharjo.

“Ayo dong, terus meningkatkan semangat dan bergerak bersama sebagai ladang ibadah untuk menyelamatkan bangsa dari bahaya narkoba,” ujar pria yang kerap dipanggil Budi Jojo, penggagas Desa Cegah Narkoba hingga menerbitkan koran dinding di desa, sebagai bagian edukasi bahaya narkoba.

Budi mengingatkan, kunci sukses melaksanakan tugas penanganan permasalahan narkoba sangat tergantung pada kemampuan masyarakat. Diharap juga organisasi semacam BNN,  mengintegrasikan atau mengkolaborasikan berbagai potensi cegah narkoba di masyarakat.

“BNN harus terus melakukan langkah-langkah breakthrough atau terobosan strategis untuk peningkatan dan pemerataan layanan publik BNN di seluruh wilayah,” Budi Jojo mengingatkan kiprah BNN yang saat ini kurang dirasa di masyarakat.

“Jangan setelah punya dana dan fasilitas, tugas BNN malah melempem,” ujar Ketum Ridma Foundation mengkritisi kepemimpinan Kepala BNN Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M seorang perwira tinggi Polri yang sejak 23 Desember 2020 jadi orang nomer satu di BNN.

BNN di masa sekarang, menjauh dan sepertinya enggan melibatkan LSM serta media massa sebagai bagian dari program kerja. Berbeda saat BNN belum punya fasilitas setingkat menteri, Kepala BNN yang lalu seperti Ahwli Lutan hingga Anang Iskandar dan Budi Waseso, yang demikian melibatkan media media. Hingga masyarakat merasa kinerja BNN terasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *