[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan University Lecture #2 Road to Indonesia Development Forum (IDF) 2021 yang mengusung tema “Strategi Industrialisasi dalam Mendorong Transformasi Ekonomi”.
Dalam kuliah umum daring yang dihadiri 500 peserta dari universitas seluruh Indonesia tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan pentingnya Transformasi Ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing industri dan jasa modern yang memiliki nilai tambah tinggi.
Sektor industri harus tetap menjadi pendorong utama perekonomian di Indonesia untuk mencapai pertumbuhan nasional yang lebih berkelanjutan dalam tahapan menjadi negara dengan tingkat pendapatan tinggi.
“Pasca pandemi, dibutuhkan pertumbuhan enam persen untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap. Tantangan Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional namun juga Transformasi Ekonomi, yaitu mengubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectors dan meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor,” jelas Menteri Suharso pada Rabu (5/5).
Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan enam strategi besar dalam redesain Transformasi Ekonomi Indonesia pasca Covid-19 yang inklusif dan berkelanjutan.
- Memastikan SDM Indonesia berdaya saing baik pada sistem kesehatan, pendidikan, maupun pada riset dan informasi.
- Produktivitas sektor ekonomi yaitu industrialisasi, produktivitas UMKM, dan modernisasi pertanian.
- Ekonomi hijau berupa ekonomi rendah karbon dan ekonomi sirkular.
- Transformasi digital berupa infrastruktur dan pemanfaatan digital serta penguatan enabler.
- Integrasi ekonomi domestik yaitu infrastruktur konektivitas dan domestic value chain.
- Pemindahan Ibu Kota Negara sebagai sumber pertumbuhan baru dan menyeimbangkan ekonomi antar wilayah.
Industrialisasi menjadi faktor penting keberhasilan Transformasi Ekonomi Indonesia dengan tiga pilar, yaitu investasi, ekspor, dan industrialisasi. ”Kita perlu mendorong investasi PMA dan PMDN kepada sektor produktif yang menciptakan nilai tambah tinggi dan berorientasi ekspor. Serta pendalaman rantai pasok ekspor dengan industri domestik, termasuk IKM dan pengembangan industri halal berorientasi ekspor,” tegas Menteri Suharso.
Ia menambahkan diperlukan optimalisasi pasar dalam negeri dan belanja negara dengan strategi meningkatkan pengembangan rantai pasok sektor industri dengan sektor pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif digital, dan pemanfaatan APBN dan belanja BUMN untuk mendorong industri domestik dan I Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Untuk menjalankan langkah-langkah tersebut, perlu upaya mendorong jumlah ekspor, industrialisasi dan investasi di dalam sektor industri yang produktif dan menciptakan nilai tinggi (seperti otomotif dan tekstil), optimalisasi pasar dalam negeri dan belanja negara, membuat kebijakan sisi suplai dan membuat iklim berbisnis di Indonesia menjadi semakin inklusif.
“Tantangan ini harus dijawab Indonesia dengan strategi industrialisasi yang sejalan dengan Visi Indonesia 2045,” ujar Pj. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Beta Yulianita Gitaharie. Penekanan terhadap transformasi digital dan pentingnya cara berbisnis digital pada era ini juga menjadi faktor krusial dalam transformasi ekonomi.
Agar semua tujuan tersebut tercapai, pemerintah akan menjalani penjajakan, pendampingan dan pengawalan investasi pada sektor prioritas, pengembangan kawasan industri terintegrasi, implementasi kebijakan pengembangan Industri 4.0 pada sektor prioritas, dan pengembangan dan pendampingan IKM secara komprehensif. University Lecture #2 Road to Indonesia Development Forum 2021 menjadi salah satu agenda rangkaian menuju IDF 2021 yang akan diselenggarakan pada September 2021.
[ad_2]