[ad_1]
Photo by Charl Durand from Pexels
Nama Borobudur sendiri sejatinya tidak memiliki asal-usul yang jelas dan masih simpang siur. Di buku Sejarah Pulau Jawa hasil karya Sir Thomas Raffles mengartikan Borobudur sebagai desa purba. Dimana Boro berasal dari nama desa Bore di Magelang, sedangkan Budur sendiri memiliki keterkaitan dengan istilah dalam bahasa Jawa, Buda. Informasi lain menyebutkan, bahwa Borobudur berarti desa gunung. Namun hingga saat ini, teka-teki mengenai nama bangunan termegah di kawasan Asia Tenggara tersebut masih menjadi misteri dan belum dapat dibuktikan keabsahannya.
Bila menelisik lebih dalam ke kawasan Candi Borobudur, Anda akan terpana dengan banyaknya bangunan berupa relief dan stupa yang artistik. Menampilkan sisi kemahiran para pembuatnya yang begitu memerhatikan detail candi khas kota Magelang. Sebanyak 2600 relief dan sekitar 500 arca membuat monumen berbentuk segi empat ini ditahbiskan sebagai bangunan Budha terbesar di dunia, dan menarik banyak wisatawan baik pribumi maupun mancanegara. Maka Anda jangan heran, bila mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sempat berkunjung ke candi Borobudur pada akhir Juni 2017 pun terkagum-kagum dengan interiornya.
Yang istimewa dari bangunan ini adalah lokasinya. Dimana, candi Budha ini berdiri kokoh dikelilingi empat gunung seperti Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Sungai Progo dan Elo juga ikut “menjaga” keindahan Candi Borobudur.
Misteri lain menyelimuti setiap bangunan yang berada dalam lingkup kawasan ini. Penyebabnya tidak lain karena batuan vulkanik yang membentuk stupa dan candi disusun tanpa olesan perekat sedikitpun. Beberapa peneliti yang mencari asal-usul batuan vulkanik hingga saat ini selalu menemui jalan buntu. Di balik sisi misteriusnya, keunikan dan keindahan Candi Borobudur tetap menjadi pesona tersendiri bagi para wisatawan**GP
[ad_2]