Suara-Pembaruan.com — PERHUMAS INDICATORS: INOVASI BERMANFAAT BAGI CUSTOMER DORONG LOMPATAN KEPERCAYAAN DAN REPUTASI PERUSAHAAN
Ketua Umum Organisasi Profesi Kehumasan Indonesia (PERHUMAS), Boy Kelana Soebroto, MCIPR, mengungkapkan pentingnya inovasi dan manfaat yang diberikan kepada pelanggan dan masyarakat dalam meningkatkan kepercayaan dan reputasi perusahaan.
Ini diungkapkan dalam acara sosialisasi peluncuran produk riset organisasi profesi kehumasan, yang diberi nama PERHUMAS Indicators, yang bertujuan mengukur tingkat kepercayaan dan reputasi dalam industri dan organisasi yang memprioritaskan kebijakan komunikasi sebagai bagian integral dari manajemen tingkat atas.
Boy Kelana, yang juga menjabat sebagai Head of Corporate Communication Astra International, menjelaskan bahwa PERHUMAS Indicators merupakan terobosan yang menunjukkan bahwa profesi kehumasan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan strategis bagi keberhasilan perusahaan atau lembaga.
Ia menyatakan perlunya mengubah persepsi masyarakat dan eksekutif terkait humas, dari sekadar staf kehumasan menjadi bagian dari manajemen tingkat atas yang berperan sebagai strategic thinker.
Dengan demikian, humas bukan lagi hanya sebagai call center, tetapi juga berperan dalam operasional perusahaan untuk menciptakan profit.
PERHUMAS Indicators merupakan alat bukti untuk meningkatkan posisi perusahaan, lembaga, atau organisasi dalam hal kemampuan merancang kebijakan komunikasi berdasarkan riset, terutama dalam mengukur tingkat kepercayaan dan reputasi.
Semua aktivitas komunikasi dalam bisnis dan birokrasi pemerintahan bertujuan mencapai tingkat kepercayaan yang pada akhirnya mempengaruhi reputasi.
Pada Konvensi Humas Indonesia (KHI) yang diadakan di Semarang pada 1 – 2 September lalu, PERHUMAS secara resmi meluncurkan produk riset ini. PERHUMAS Indicators mengukur delapan indikator utama dari dua dimensi, yaitu kepercayaan dan reputasi. Indikator tersebut meliputi:
Performance Management Quality (PMQ).
Environment, Social, and Governance (ESG).
Inovasi.
Kepemimpinan.
Teknologi.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Komunikasi.
Penanganan Krisis.
Hasil riset menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap swasta, pemerintah, dan lembaga masih cukup tinggi, dengan skor di atas 65%. Kepercayaan terhadap pemerintah, meskipun tinggi (67%), masih memerlukan perbaikan untuk memastikan berjalannya program pembangunan dengan baik dan berkelanjutan.
Sektor swasta (76%) dan BUMN (73%) perlu bekerja sama secara aktif untuk mendukung pembangunan bersama pemerintah, sehingga peningkatan kesejahteraan bangsa dapat tercapai lebih cepat. Kepemimpinan dinamis di sektor pemerintahan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat.
PERHUMAS Indicators juga menganalisis keunggulan dan kelemahan sektor swasta dan BUMN dalam delapan indikator kepercayaan dan reputasi. Swasta dan BUMN menonjol dalam inovasi, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Namun, perlu perbaikan dalam penanganan krisis, mengingat kompleksitas dan ketidakpastian yang ada.
Meskipun swasta memiliki skor rata-rata 69% dalam sub indikator krisis, kultur pengelolaan krisis tumbuh lebih baik di sektor swasta. Di sisi lain, BUMN sering mendapatkan dukungan pemerintah.
Riset ini melibatkan praktisi Humas dan Komunikasi dari berbagai sektor serta lebih dari 1.000 responden dari seluruh Indonesia. Hasil riset ini memiliki tingkat margin of error yang rendah, sehingga diharapkan memberikan hasil yang komprehensif dan akuntabel.
Tentang PERHUMAS
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972.
PERHUMAS secara resmi telah tercatat di Depdagri sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada International Public Relations Association IPRA yang berkedudukan di London.
Tujuan PERHUMAS adalah meningkatkan keterampilan profesional, memperluas pengetahuan, memperkuat jaringan, dan berkolaborasi dengan organisasi serupa di dalam dan luar negeri.