[ad_1]
Kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS membunuh 25 siswa di Uganda barat dalam sebuah serangan yang sangat mematikan di negara itu dalam beberapa tahun, kata polisi dan pejabat setempat, Sabtu (17/6).
Tentara mengatakan sedang mengejar gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) setelah insiden penyerangan lintas perbatasan pada Jumat (16/6) malam di sebuah sekolah menengah di distrik Kasese dekat Republik Demokratik Kongo.
Juru bicara kepolisian nasional Fred Enanga mengatakan “sebuah asrama dibakar dan toko makanan dijarah” dalam serangan ADF di Sekolah Menengah Lhubiriha di Mpondwe, wilayah bagian timur Kongo yang dilanda perselisihan.
“Sejauh ini 25 jenazah telah ditemukan dari sekolah dan dipindahkan ke Rumah Sakit Bwera,” katanya merujuk ke kota terdekat.
“(Jumlah korban) yang membaik mencapai delapan, yang masih dalam kondisi kritis di rumah sakit Bwera.”
Komisaris Residen Kasese, Joe Walusimbi, mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah siswa masih hilang dan korban tewas sejauh ini semuanya adalah siswa.
“Semua yang tewas sejauh ini dipastikan adalah siswa di sekolah tersebut,” katanya.
Polisi tidak menjelaskan cara penyerangan atau bagaimana korban meninggal.
Sekolah tersebut berjarak kurang dari dua kilometer dari perbatasan DR Kongo, wilayah utama ADF aktif. Kelompok tersebut dituding membunuh ribuan warga sipil sejak 1990-an.
Enanga mengatakan unit tentara dan polisi sedang “mengejar” para penyerang yang melarikan diri ke arah Taman Nasional Virunga melewati perbatasan di DR Kongo.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda Felix Kulayigye mengatakan ADF mungkin juga telah menculik beberapa orang.
Sejak 2019, ISIS mengklaim sebagai pelaku beberapa serangan ADF di DR Kongo timur. ISIS menggambarkan kombatan tersebut sebagai cabang lokal, Negara Islam Provinsi Afrika Tengah.
Serangan ADF di Uganda sangat jarang terjadi dan jumlah korban dari serangan yang terjadi pada Jumat (16/6) adalah yang terburuk dalam beberapa tahun yang dilakukan oleh kelompok mana pun. [ah/ft]
[ad_2]