[ad_1]
Sebagai tindak lanjut pembentukan Holding Hotel BUMN, dilakukan penandatanganan Transaksi Holding Hotel BUMN dan Transaksi Jual Beli Saham Hotel Indonesia Group (HIG) pada Jumat (11/6) di hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali. Kegiatan ini merupakan tahapan lanjutan sekaligus tombak baru dari lahirnya Holding Hotel BUMN.
Penandatanganan yang disaksikan oleh Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo tersebut meliputi dua aspek, yaitu transaksi holding hotel BUMN yang merupakan proses inbreng 11 hotel milik PT Hotel Indonesia Natour, 9 hotel PT Pegadaian dan 1 hotel PT Aerowisata kepada PT Wika Realty. Selanjutnya, transaksi pembelian saham PT Patra Jasa yang ada di PT Hotel Indonesia Group oleh PT Wika Realty, sehingga kedepannya PT Hotel Indonesia Group memiliki pemegang saham baru yaitu PT Hotel Indonesia Natour sebesar 51% dan PT Wika Realty sebesar 49%.
Ketua Project Management Office Tim Percepatan Integrasi dan Peningkatan Nilai Hotel BUMN Iswandi Said menjelaskan, roadmap Holding Hotel BUMN bertujuan untuk memfokuskan pengembangan hotel pada dua aspek, yakni ownership dan operatorship.
Dimana ownership yang dipercayakan kepada PT Wika Realty, sementara operatorship dijalankan oleh PT Hotel Indonesia Natour melalui anak perusahaannya, PT Hotel Indonesia Group.
Kartika Wiryoatmodjo mengatakan, pembentukan holding Hotel yang merupakan langkah untuk mengoptimalkan dan meningkatkan nilai hotel-hotel BUMN telah memasuki tahapan dan tonggak baru. “Konsolidasi bisnis hotel-hotel BUMN dilaksanakan sejalan dengan upaya menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif, sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN, sehingga BUMN induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat fokus menjalankan bisnis intinya,” jelas Kartika.
Pembentukan holding hotel BUMN, menurutnya, merupakan upaya efisiensi dan menjadikan BUMN sebagai global player yang berperan penting dalam mendukung industri kepariwisataaan dan kegiatan perekonomian Indonesia.
Di akhir perjalanannya nanti, BUMN melalui Hotel Indonesia Group akan menjadi Operator hotel terbesar ketiga di Indonesia dengan mengelola lebih dari 100 unit hotel milik BUMN.
Sebelumnya, pada April 2021 Hotel Indonesia Group telah melakukan rebranding sekaligus melakukan pergantian nama hotel BUMN secara menyeluruh. Ke depan, hotel BUMN akan memiliki tiga brand, yaitu ‘KHAS’ hotel untuk kelompok hotel bintang 3 atau budget hotel, ‘Truntum’ untuk hotel bintang 4 dan ‘Meru’ untuk brand hotel bintang 5 yang salah satunya adalah Hotel Merusaka di Nusa Dua, Bali.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Iswandi Said mengatakan, transformasi atau rebranding tersebut menjadi tonggak baru yang menjadikan Hotel Indonesia Group sebagai jaringan hotel terbaik milik negeri yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia. “Kami mengusung berbagai keunggulan dari kearifan lokal agar hotel-hotel di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan mampu berkompetisi baik di dalam maupun luar negeri,” tutup Iswandi.
[ad_2]