SUV listrik Toyota bZ4X- dok.Istimewa via Driving Electric
Brussel, Majalahtime.com – Toyota Motor Corporation (Toyota) berjanji akan hanya menjual hanya mobil tanpa emisi (listrik murni baik baterai maupun hidrogen) di Eropa pada tahun 2035 nanti. Langkah ini dilakukan demi memenuhi standar emisi yang ketat di benua tersebut.
Sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Jumat (3/12/2021) Toyota bergerak memenuhi ketentuan itu karena melihat wilayah itu akan memilki infrastruktur yang memadai untuk pengisian baterai dan pengisian bahan bakar hidrogen pada tahun tersebut. Meski negara-negara anggota Uni Eropa sendiri masih banyak yang berselisih soal batas akhir waktu bagi mesin pembakaran internal diizinkan beroperasi.
“Karena Prancis mengadvokasi kendaraan plug-in hybrid agar diizinkan untuk beroperasi lebih lama dan Italia berusaha melindungi supercar dari penghentian produk. Dimana mobil-mobil super ini masih mengandalkan mesin pembakaran meski dengan inovasi (baik hybrid maupun plug-in hybrid),” tulis Bloomberg.
Tampilan interior depan Toyota bZ4X – dok.The Guardian
Komitmen Toyota yang akan menjual mobil tanpa emisi saja di Eropa pada tahun 2035 itu merupakan hal yang tak terduga. Pasalnya, selama ini para eksekutif pabrikan itu terus berusaha untuk mempertahankan peran mobil hybrid seperti Prius untuk mengurangi emisi knalpot sampai kendaraan listrik murni bisa terbeli oleh lebih banyak konsumen.
Penjualan mobil hybrid Toyota di Eropa memang melonjak, terutama setelah terungkapnya skandal kecurangan data emisi mesin diesel Volkswagen AG pada tahun 2015 lalu. Tetapi kesuksesan Toyota dengan mobil hibrida itu semakin sulit untuk membendung ketentuan agar orang beralih ke mobil yang sepenuhnya ditenagai oleh listrik baterai.
Laporan terbaru listrik yang dilaporkan oleh situs waktu teknologi, Jumat (3/12/2021), menyebut Toyota Eropa berjanji hanya akan menjual mobil listrik pada tahun 2035 sejalan dengan komitmen target nol emisi mencapai 50% pada tahun 2030 yang dicanangkannya.
Ilustrasi, mobil listrik – dok.Autocar
Saat ini, Toyota masih menjadi produsen teratas dalam hal produksi kendaraan dan penjualan mobil bermesin konvensional. Namun, produsen mobil raksasa ini masih tertinggal dalam hal mobil listrik.
“Kami akan bergerak mulai 2030. Kami berharap untuk melihat percepatan permintaan ZEV lebih lanjut dan Toyota akan siap untuk mencapai pengurangan CO2 sampai 100% di semua kendaraan baru pada tahun 2035 di Eropa Barat,” kata Presiden & CEO Toyota Motor Europe Matt Harrison.(Fer/Ara)
