[ad_1]
Milan, Majalahtime.com – Serikat pekerja otomotif di Italia – FIM CISL – menegaskan transisi menuju pemasyarakatan mobil listrik secara massal dan mewujudkan target pengurangan emisi di Uni Eropa hingga 55% (dibanding tahun 1990) pada tahun 2030 nanti industri mobil di negeri itu keteteran. Organisasi pekerja itu mengatakan bahkan dalam tak lama lagi 60.000 pekerja terancam diberhentikan (PHK).
Sebagaimana dilaporkan Berita Otomotif dan The Gazetta della Moto, Jumat (19/11/2021) serikat pekerja meminta pemerintah Italia untuk memberi sokongan ke industri otomotif dalam negeri. Pasalnya, pemerintah hingga kini dinilai masih belum berpihak.
“Terlepas dari keluhan dan permintaan dari serikat pekerja dan perusahaan, dalam undang-undang anggaran pemerintah belum memasukkan intervensi apa pun untuk mendukung sektor yang kewalahan oleh perubahan yang disebabkan oleh transisi energi hijau,” ujar Ketua FIM CSIL, Ferdinando Uliano.
Ilustrasi, proses produksi mobil – dok.Istimewa via Britanica
Asosiasi industri otomotif Italia, ANFIA menyebut rantai pasokan industri otomotif di negaranya mempekerjakan 278.000 pekerja langsung dan tidak langsung dan menyumbang 6,2% dari produk domestik bruto. Meski serikat pekerja tidak memberi penjelasan rinci terkait kategori pekerja yang rawan terkena PHK.
Karena itu FIM CISL mendesak pemerintah untuk mengalokasikan dana untuk melindungi pekerja dan usaha kecil dan menengah. Selama ini insentif justeru diberikan ke kelompak masyarakat tertentu untuk mendorong pembelian mobil listrik dan hibrida plus untuk pembaruan armada angkutan umum.
Menurut serikat pekerja, rata-rata industri komponen penyuplai pabrikan otomotif di Italia adalah industri kecil dan menengah. Investasi dan asetnya pun cekak, walhasil jika kebijakan industri nasional berubah maka mereka tak mustahil bakal tinggal nama saja. (Fer/Ara)
[ad_2]
