Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

617
×

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Sebarkan artikel ini
12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

[ad_1]

Pahlawan wanita adalah gelar yang cukup langka di Indonesia. Namun, di antara banyaknya pahlawan Nasional yang ada, nama-nama wanita pejuang ini tetap menjadi teladan bagi masyarakat.

Tentu, hal tersebut tak lepas dari jasa-jasa dan perjuangan mereka dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Mereka juga memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya dalam mengisi kemerdekaan. Lantas, siapa saja mereka?

12 Pahlawan Wanita Indonesia, Perjuangannya Teladan bagi Generasi Muda

1. Cut Nyak Dhien

Di urutan pertama pahlawan wanita ada nama Cut Nyak Dhien. Ia adalah pahlawan nasional wanita asal Aceh yang lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Kesultanan Aceh (saat ini masuk dalam wilayah Provinsi Aceh).

Cut Nyak Dhien berjuang melawan pemerintah kolonial Belanda pada masa Perang Aceh. Ia awalnya bertempur mendampingi suaminya, Ibrahim Lamnga, yang kemudian gugur dalam pertempuran di Gle Tarum.

Foto: kompasiana.com

Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar yang juga merupakan salah satu pahlawan Nasional. Bersama sang suami, ia melanjutkan perjuangan melawan kolonial.

Cut Nyak Dhien wafat pada tanggal 6 November 1908 dalam pengasingan. Setelah sebelumnya ia ditangkap oleh Belanda dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

2. Dewi Sartika

Lahir dengan nama Raden Dewi Sartika di Cicalengka, Bandung, 4 Desember 1884. Beliau diberi gelar pahlawan bukan karena dirinya turut dalam pertempuran. Melainkan karena perjuangannya dalam merintis pendidikan untuk rakyat pribumi terutama kaum wanita.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: magdalene

Semasa hidupnya, Dewi Sartika mendirikan beberapa sekolah yang berkontribusi besar dalam pendidikan kaum hawa saat itu. Sekolah pertama yang ia dirikan Bernama Sekolah Istri di Pendopo Kabupaten Bandung.

Pada rentang tahun 1912-1920, sekolah yang didirikan Dewi Sartika telah banyak berkembang ke setiap kota di Jawa Barat. Beliau wafat pada 11 September 1947 di Cineam dalam masa perang kemerdekaan.

3. R.A Kartini

Kartini memiliki nama lengkap Raden Adjeng Kartini. Ia lahir di Jepara, 21 April 1879. Ia diakui sebagai pahlawan Nasional atas jasa-jasanya sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi terutama dalam hal pendidikan.

pahlawan wanita

Foto: liputan6.com

Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara. Kendati berasal dari kalangan priayi atau kelas bangsawan, Kartini memiliki perhatian yang lebih terhadap kesejahteraan rakyat kecil, terutama para perempuan.

Ide-ide kemajuan yang digagasnya tertuang dalam banyak buku. Salah satu yang terkenal adalah Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia wafat pada 17 September 1904 di usia yang sangat muda, yaitu 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

4. Martha Christina Tiahahu, Pahlawan Wanita Asal Maluku

Martha Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan wanita yang melawan tentara kolonial Belanda di Maluku. Di usianya yang masih sangat muda, 17 tahun, Martha mendampingi ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, bersama pasukan yang dipimpin Kapitan Pattimura turut berperan dalam pertempuran melawan Belanda di Pulau Saparua.

pahlawan wanita

Foto: merahputih.com

Martha Christina wafat pada 2 Januari 1818, setelah sebelumnya ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Atas perjuangannya yang berani, Martha pun dijuluki sebagai srikandi dari tanah Maluku.

Artikel terkait: 17 Nama Pahlawan Nasional dan Perjuangannya yang Perlu Dikenalkan kepada Anak

5. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia merupakan pahlawan wanita Indonesia yang berasal dari Aceh. Ia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, Kesultanan Aceh. Ia dikenal sebagai sosok pemberani, memiliki semangat juang yang tinggi, serta tekad kuat untuk mengenyahkan para penjajah.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: wikipedia

Bersama pasukannya, ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun perjuangan Cut Nyak Meutia harus terhenti ketika ia bersama pasukannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng pada tanggal 24 Oktober 1910. Dalam pertempuran itu, Cut Nyak Meutia gugur.

6. Malahayati, Pahlawan Wanita yang Melawan Cornelis de Houtman

Keumalahayati, yang lebih dikenal dengan nama Malahayati, adalah salah perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ia adalah seorang keturunan bangsawan.

pahlawan wanita

Foto: wikipedia

Ayahnya adalah Laksamana Mahmud Syah, keturunan dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh sekitar tahun 1530–1539 M. Malahayati merupakan sosok pemberani yang tak kenal lelah dalam usahanya mengusir penjajah Belanda.

Pada tanggal 11 September 1599, ia memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng Belanda. Ia berhasil mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

Malahayati gugur saat melindungi Teluk Krueng Raya dari serangan Portugis yang dipimpin Laksamana Alfonso De Castro pada tahun 1615.

7. Siti Walidah

Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan merupakan merupakan salah satu pahlawan perempuan yang dimiliki Indonesia. Ia lahir di Kauman, Yogyakarta pada tanggal 3 Januari 1872.

Ia menikah dengan Kyai Ahmad Dahlan, seorang ulama dan pendiri Muhammadiyah. Bersama sang suami, mereka berjuang demi kesetaraan pendidikan untuk masyarakat kecil.

pahlawan wanita

Foto: haibunda.com

Pasangan tersebut mendirikan organisasi Sopo Tresno dan Aisyiyah yang memberikan perhatian khusus pada kemajuan perempuan terutama di bidang pendidikan. Ia juga berpartisipasi dalam diskusi tentang perang bersama Jenderal Sudirman dan Presiden Sukarno.

Nyai Ahmad Dahlan meninggal pada pukul 01:00 siang pada tanggal 31 Mei 1946. Ia dimakamkan di belakang Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.

8. Maria Walanda Maramis, Pahlawan Wanita Asal Sulawesi Utara

Nama aslinya Maria Josephine Catherine Maramis, dilahirkan di Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada 1 Desember 1872. Ia menjadi pahlawan Nasional wanita karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemajuan dan emansipasi perempuan.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: liputan6.com

Ia mendirikan organisasi bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) sebagai wadah untuk memajukan kaum perempuan di Minahasa. PIKAT yang digagas oleh Maria berkembang pesat, punya banyak cabang hingga ke Kalimantan dan Jawa.

Ia mendirikan sekolah bagi anak-anak perempuan bernama Huishound School PIKAT dan tidak dipungut bayaran. Maria juga membuka Sekolah Kejuruan Putri lengkap dengan asramanya. Ia meninggal dunia pada 22 April 1924 di usianya 51 tahun.

Artikel terkait: Mengenal 11 Pahlawan Nasional yang Diabadikan di Mata Uang Rupiah

9. Nyi Ageng Serang

Bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, lahir di Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, tahun 1752. Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram, tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: tribunnews

Ia berjuang melawan pemerintah Belanda bersama suami, ayah, dan kakaknya. Mereka terus mengobarkan semangat dalam membela rakyat melawan penjajah yang saat itu dibantu Paku Buwono I.

Perjuangannya terus berlanjut meski keluarga tercinta telah gugur lebih dulu. Nyi Ageng Serang dengan berani tetap memimpin pasukan yang tersisa hingga dia berusia 73 tahun.

10. Andi Depu, Pahlawan asal Mandar

Lahir dengan nama Andi Depu Maraddia Balanipa di Tinambung, Polewali Mandar pada bulan Agustus 1907. Ia adalah salah satu dari pahlawan nasional wanita yang terkenal sangat pemberani.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: kumparan

Berkat kegigihannya, Andi Depu berhasil mempertahankan wilayahnya dari penaklukan Belanda. Tak hanya itu, ia juga dengan berani mengibarkan bendera Merah Putih saat pasukan Jepang datang di Mandar pada tahun 1942. Andi Depu kemudian dianugerahi Bintang Mahaputra Tingkat IV dari Presiden Soekarno.

11. Opu Daeng Risadju

Opu Daeng Risadju memiliki nama kecil Famajjah, merupakan anak dari pasangan Muhammad Abdullah To Baresseng dan ibunya Opu Daeng Mawellu yang merupakan keturunan bangsawan Luwu. Setelah dewasa, Famajjah menikah dengan H Muhammad Daud, seorang ulama yang pernah tinggal di Mekkah.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: ikpni.or.id

Nama Opu Daeng Risadju didapatkannya setelah sang suami diangkat menjadi imam masjid Istana Kerajaan Luwu. Bersama sang suami, ia mendirikan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) cabang Palopo yang menentang pemerintahan kolonial.

Dirinya kemudian meluaskan perjuangannya yang menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah Belanda. Kendati mendapat banyak tekanan dan ancaman, sampai dicabutnya gelar kebangsawanannya, ia tetap gigih melanjutkan perjuangan.

Artikel terkait: Kenalkan kepada Anak, Ini 10 Sahabat Terbaik Nabi Muhammad yang Layak Diteladani

12. Ruhana Kuddus, Pahlawan Wanita yang Brilian

Ruhana Kuddus lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, pada 20 Desember 1884. Ayahnya adalah Mohammad Rasjad Maharadja Soetan, seorang Kepala Jaksa di pemerintah Hindia Belanda. Rohana tumbuh dalam keluarga yang gemar membaca.

Perjuangan Ruhana Kuddus dalam merebut kemerdekaan dilakukannya melalui tulisan di media. Ia juga memelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan.

12 Sosok Pahlawan Wanita dan Kisah Perjuangannya untuk Diajarkan kepada Anak

Foto: wikipedia

Ruhana mencetuskan ide bernas dalam penyelundupan senjata dari Kotogadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok. Yakni, dengan cara menyembunyikannya dalam sayuran dan buah-buahan yang kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta api. Hingga ajal menjemput di usianya 87 tahun, ia masih terus berjuang.

****

Nah, itulah tadi sederet nama pahlawan wanita Tanah Air. Semoga semangat dan perjuangan mereka dapat diteruskan oleh para generasi muda.

Baca juga: 

Kisah Perjuangan Anak 6 Tahun yang Tercatat sebagai Pahlawan Anti-Nazi, Hebat!

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Seperti Ini Sejarah Hari Guru Sedunia

Makna dan Sejarah Hari Pahlawan 2020, Perjuangan Masih Terus Berlanjut

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tips Menggoda Wanita Tanpa Membuatnya Risih
Headline

Pria yang kerap menggoda wanita akan dituding sebagai pria hidung belang. Ditambah lagi, tidak semua wanita nyaman untuk digoda. Wanita kerap mengaku risih bukan setiap kali di goda? Anda bisa…