[ad_1]
SuaraPemerintah.id – Hari ini 29 Mei ditetapkan menjadi Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Kelompok lanjut usia atau biasa kita kenal sebagai lansia, merupakan bagian dari masyarakat yang dalam kehidupan manusia mereka sudah berada di tahap akhir perkembangan.
Berdasarkan paparan Kementerian Sosial, para lansia ini biasanya mengalami kesulitan dalam mempertahankan kesehatan, alami stres fisiologis, juga mengalami penurunan daya kemampuan untuk hidup.
Mengacu data hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020, dari 270,2 juta jiwa penduduk yang terdata, 26,4 juta jiwa di antaranya adalah kelompok lansia atau jika dilihat dari angka usia, lansia merupakan mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Tema peringatan yang diambil untuk HLUN 2021 adalah “Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga”. Artinya, keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang menjadi tempat bagi setiap orang untuk tumbuh dan berkembang.
Dari kenyataan tersebut, orangtua menjadi penjuru atau panutan bagi setiap anak atau generasi muda di bawahnya.
Jadi, sudah selayaknya keberadaan para orangtua yang mungkin kini sudah menjadi lansia, diberi apresiasi dengan sebaik mungkin di tengah keluarga. Banyak di antara mereka yang hidup bahagia bersama anak-cucu yang merawatnya di masa senja.
Namun, tak sedikit pula para lansia yang mau tidak mau menghabiskan masa tuanya di panti-panti sosial, akibat tak ada keturunan yang bisa membersamainya.
Sejarah HLUN Peringatan HLUN diadakan untuk mengapresiasi semangat jiwa raga dan serta peran penting dan strategi para lansia di Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, dan memajukan bangsa.
Peringatan yang dilakukan setiap 29 Mei ini berangkat dari sejarah masa perjuangan kemerdekaan NKRI di tahun 1945 silam.
Ketika itu, 29 Mei 1945, sidang Badan Persiapan untuk Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dipimpin oleh sosok Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat. Di antara peserta atau anggota sidang yang lain, beliau merupakan sosok paling sepuh atau tua.
Berangkat dari latar belakang sejarah itu, Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, pada 1996 mencetuskan adanya peringatan Hari Lanjut Usia Nasional.
[ad_2]