[ad_1]
Dalam ajaran agama Islam, kedudukan anak yatim merupakan hal yang istimewa. Kata ‘yatim’ berasal dari bahasa Arab yang maknanya anak kecil yang kehilangan ayah karena meninggal dunia. Seseorang masuk kategori anak yatim sampai ia telah beranjak dewasa atau menunjukkan tanda-tanda baligh. Menyayangi anak yatim dengan cara menyantuni dan mengasuhnya merupakan amalan yang baik untuk dilakukan bagi seorang muslim.
Karena kedudukannya yang istimewa, terdapat berbagai perintah dan anjuran untuk berbuat baik kepada anak yatim, salah satunya untuk menyantuninya. Beberapa kali hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an serta hadits terkait dengan hal ini.
Allah SWT pernah berfirman untuk selalu menyayangi dan berbuat baik pada anak yatim.
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Di sisi lain, Rasulullah juga pernah mengungkapkan keutamaannya melalui salah satu hadits berikut ini.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya (HR. Bukhari).
Lalu, sebenarnya apa saja keutamaan lain yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadits mengenai menyantuni anak yatim?
Artikel Terkait: 10 Muharram Lebaran Anak Yatim, Apa Maknanya? Ini Penjelasan Ulama
Keutamaan Menyantuni dan Menyayangi Anak Yatim
1. Jauh dari Adzab Allah
Hidup berkah jauh dari azab Allah dan meninggal dunia dalam keadaan baik menjadi hal yang diharapkan oleh setiap muslim. Salah satu jalan untuk meraihnya ialah dengan menyayangi anak yatim dan berlaku baik kepadanya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani)
2. Mendapat Pertolongan Allah
Dalam ajaran Islam, perbuatan baik akan mendapatkan ganjaran yang baik pula. Tak terkecuali saat menolong anak yatim. Hal ini sesuai juga dengan janji Allah bahwa orang yang berbuat baik pada anak yatim akan senantiasa mendapat pertolongan-Nya.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).
3. Menyayangi Anak Yatim Merupakan Tanda Orang Soleh yang Disayang Allah SWT
Mereka yang menjalankan perintah Allah SWT termasuk ke dalam golongan orang soleh. Begitu pun dengan orang-orang yang kerap menyantuni dan memberi makan anak yatim, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran berikut ini.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
Artikel Terkait: Pilu, anak dua tahun kelilingi jasad kedua orangtua dan calon adik kembarnya
4. Mendapatkan Keberuntungan dan Melembutkan Hati
Seseorang yang mendermakan hartanya untuk anak yatim bisa merasakan ketenangan hati juga keberuntungan. Untuk itu, setiap muslim sangat dianjurkan untuk berbuat baik dan menyantuni anak yatim, sebagaimana yang tertera dalam hadits berikut ini.
Rasul SAW bersabda. “Bila engkau ingin hati menjadi lembut dan damai serta keinginan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang, lembut, serta keinginanmu (yang baik) akan tercapai” (HR Thabrani).
5. Harta yang Diberikan pada Anak Yatim adalah Sebaik-Baiknya Harta
Ya, dalam setiap rezeki yang kita miliki ada hak orang lain yang membutuhkan. Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa harta yang terbaik dalam bentuk sedekah ialah harta yang dinafkahkan untuk anak yatim.
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya (QS: Al-Baqarah: 215).
Artikel Terkait: Terkurung selama 3 hari, balita di Jember menangis memeluk jasad sang ayah
Itulah berbagai keutamaan menyanyangi dan menafkahi anak yatim dalam ajaran Agama Islam. Semoga bermanfaat.
****
Sumber: Dompet Dhuafa, Lazharfa
Baca Juga:
Dikabarkan 4 Anak Yatim Terlantar di Sumedang, Ini Klarifikasi Ibu Mereka
Haru! Banyak bayi yatim korban serangan di Afghanistan, ibu ini bantu menyusui
7 Keutamaan Menyantuni Anak Yatim saat Ramadhan, Catat Parents
[ad_2]