[ad_1]
Sindrom baby blues tentu sudah tidak asing lagi terdengar, ya, Bunda. Gangguan suasana hati yang umumnya dialami oleh ibu setelah melahirkan ini menyebabkan perasaan mudah sedih, gelisah, marah, lelah, hingga sulit berkonsentrasi.
Diungkapkan Ayank Irma, selaku psikolog keluarga Ruang Tumbuh, sindrom baby blues bisa diartikan sebagai suatu kondisi di mana seorang ibu merasa cemas, kegelisahan, hingga merasa sedih yang mendalam. Kondisi ini umumya terjadi pada empat hingga lima hari setelah melahirkan dan tidak berlangsung lama.
Psikolog yang kerap disapa Mbak Ayank ini juga menjelaskan kalau hampir 70-80% ibu melahirkan bisa mengalami sindrom baby blues. Gejala baby blues kadang terlihat sepele, tetapi bisa membawa dampak negatif pada ibu dan bayinya, jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Akan tetapi, ternyata ada juga beberapa ibu yang mengaku mengalami baby blues tepat di masa kehamilannya. Lantas, normalkah jika sindrom baby blues muncul sebelum melahirkan? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Artikel Terkait: Kenapa ibu baru mudah stres? Ini penjelasan psikolog dan cara mengatasinya!
Normalkah Sindrom Baby Blues Muncul Sebelum Melahirkan?
Sindrom baby blues merupakan gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu baru setelah melahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi sejak minggu pertama setelah melahirkan dan pada umumnya bisa berlangsung hingga 2 minggu. Dalam rentang waktu ini, Bunda bisa saja tidak selalu merasakan keluhan secara terus-menerus, melainkan hilang timbul.
Ibu yang mengalami baby blues akan merasakan perasaan lelah, sedih, mudah gelisah, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, serta lekas marah. Perubahan hormon, kesulitan beradaptasi, hingga kurangnya waktu tidur ibu setelah memiliki buah hati adalah beberapa penyebab terjadinya baby blues. Kondisi baby blues harus segera ditangani dengan baik agar tidak berujung pada postpartum depression (depresi pasca melahirkan).
Meskipun pada umumnya sindrom baby blues terjadi setelah melahirkan, tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu sebelum melahirkan. Normalnya, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan pre-baby blues atau antepartum depression (depresi antepartum).
Faktor Penyebabnya
Melansir dari American Pregnancy Association, penyebab sindrom baby blues tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa perubahan hormon yang terjadi selama dan setelah melahirkan memiliki kaitan yang erat dengan kondisi baby blues.
Sedangkan untuk perempuan yang merasakan baby blues di masa kehamilan atau sebelum melahirkan, ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat menjadi penyebabnya. Faktor-faktor tersebut, antara lain:
- Bagi perempuan yang baru pertama kali merasakan kehamilan, perasaan cemas yang berlebihan terhadap proses persalinan yang akan dihadapi bisa menyebabkan baby blues.
- Kondisi rumah tangga yang buruk, misalnya sang ibu kurang mendapat dukungan secara emosional dari suami atau mengalami KDRT.
- Adanya masalah dengan pekerjaan di kantor bagi ibu hamil yang berkerja.
Melansir dari Secience Daily, penelitian yang pernah dipublikasikan oleh BMC Public Health mengungkapkan bahwa hubungan yang buruk antara ibu hamil dengan sang suami adalah pemicu kuat stres di masa kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan, calon ibu yang selama masa kehamilannya mendapat dukungan penuh dari suami memiliki kesehatan mental yang baik. Sementara itu, ibu hamil yang merasa tidak bahagia dengan hubungan pernikahannya cenderung lebih mudah mengalami depresi dan tekanan emosional yang tinggi.
Untuk itu, Gun-Mette Rosand dari Norwegian Institute of Public Health menyarankan agar sebaiknya ibu hamil diberikan banyak dukungan selama masa kehamilan. Stres yang terjadi di saat hamil bisa berkembang hingga ibu melahirkan. Tidak hanya itu, stres yang dialami juga bisa menyebabkan kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, dan sebagainya.
Artikel Terkait: Wajib tahu! Depresi pada ibu, ternyata bisa mempengaruhi IQ anak
Cara Mengatasi Sindrom Baby Blues Sebelum Melahirkan
Baik di saat sebelum atau setelah melahirkan, baby blues dapat memiliki dampak yang buruk tidak hanya bagi sang ibu, tetapi juga bagi buah hati. Oleh karena itu, kondisi baby blues ini harus ditangani dengan tepat.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues sebelum melahirkan, yaitu:
1. Siapkan diri menjadi orangtua.
Pasalnya, menjadi orangtua akan banyak mengubah kehidupan Anda. “Menjadi orangtua perlu persiapan. Tak hanya finansial, tapi juga psikis atau mental,” tukas Ayank Irma.
2. Meningkatkan pikiran-pikiran yang positif dan gaya hidup sehat.
3. Mengonsumsi makanan yang bergizi.
4. Me time!
Melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti senam ibu hamil, berkebun, bernyanyi, dan bermain alat musik untuk meredakan stres. Kalau katanya Ayank Irma, me time sangat penting untuk dilakukam agar seorang ibu bisa tetap ‘waras’.
5. Tingkatkan pengetahuan.
Meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan agar dapat mengurangi rasa takut saat menghadapi persalinan
6. Mengatur waktu dengan baik, pastikan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
“Jadi ibu baru, waktu yang dihabiskan biasanya memang hanya fokus dan terkuras untuk anak. Hal ini membuat ibu sering merasa lelah, dan kurang istirahat. Untuk itu, seorang ibu memang perlu mengatur waktu dengan baik. Jangan sampai merasa lelah. Saat anak tidur, ibu juga bisa memanfaatkan waktu untuk istirahat. Nggak usah dipikirin yang lain. Rumah berantakan dikit, nggak apa-apa, kok. Turunkan saja ekspektasi kita,” kata Ayank Irma lagi.
7. Support System.
“Untuk menhindari terjadinya baby blues, seorang ibu tentu saja perlu dukungan dari lingkungan sekitarnya. Suami sebagai partner, juga keluarga lainnnya. Nggak apa-apa, kok, kalau mau mendelegasikan tugas domestik lainnya ke suami atau orang lain. Bicarakan saja, pembagian tugasnya,” tambah Ayank Irma.
8. Bergabung dalam sebuah komunitas.
Upaya lain untuk mencegah sindrom baby blues, seorang ibu bisa bergabung ke dalam komunitas, atau tetap terhubung dengan teman-temannya. Pasalnya, berbagi cerita bisa meringankan pikiran dan mencegah terjadinya stres.
Cara-cara di atas dapat membantu mengatasi baby blues pada kasus yang ringan sebelum melahirkan. Cara ini lebih utama dibadingkan dengan penggunaan obat yang dapat memicu efek samping bagi ibu hamil. Namun, jika gejala yang dialami cukup parah dan memburuk, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi segera dengan dokter.
Artikel Terkait: Mengatasi Baby Blues atau Stres Pasca Melahirkan
Itulah penyebab ibu hamil dapat merasakan sindrom baby blues sebelum melahirkan. Kondisi ini bisa dicegah dengan cara tetap menjaga pikiran agar ibu tidak mudah stres di masa kehamilan, bahkan hingga persalinan nanti. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents.
Baca Juga:
Putri Diana hingga Adele, Ini 5 pengalaman depresi pascamelahirkan tokoh dunia
Pengakuan Selvi Kitty alami baby blues: “Tiba-tiba aku enggak mau ngurusin”
Bayinya Dibully Warganet, Vanessa Angel Stres Hingga Alami Baby Blues
[ad_2]