[ad_1]
JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama kementerian dan lembaga lainnya terus melakukan upaya pencegahan agar masyarakat tak terjebak dalam investasi bodong.
Saat ini banyak masyarakat yang menjadi korban investasi bodong seperti Binary Option dan Robot Trading.
Penyidik Madya Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Alfis Suhaili mengungkapkan alasan masih banyak masyarakat Indonesia yang terjerumus dalam investasi abal-abal tersebut.
Menurutnya, rayuan dari para afiliator kerap membuat korban tertarik untuk menginvestasikan uangnya.
“Segigih-gigihnya kita melakukan pencegahan, para pelaku juga gigih sekali untuk meyakinkan,” kata Alfis dalam talk show yang digelar PPATK, Senin (18/4/2022).
Alfis menjelaskan bahwa meski masyarakat telah diberikan pemahaman tentang indikasi investasi bodong, namun para pelaku juga melakukan segala upaya untuk meyakinkan korban bergabung dengan investasi tersebut.
Baca juga: Total Kerugian Investasi Bodong Capai Rp117,5 Triliun, Uang Korban Bisa Kembali?
“Kita melakukan pencegahan dan pelaku meyakinkan korban itu juga sama-sama kerasnya,” ucapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta PPATK Antisipasi Modus Baru Pencucian Uang
[ad_2]