Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Rencana Beli Peternakan Sapi di Belgia, RNI: Terobosan Transformasi Pangan

265
×

Rencana Beli Peternakan Sapi di Belgia, RNI: Terobosan Transformasi Pangan

Sebarkan artikel ini
Rencana Beli Peternakan Sapi di Belgia, RNI: Terobosan Transformasi Pangan

[ad_1]

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyambut baik rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk membeli peternakan sapi di Belgia sebagai upaya transformasi pangan. Sebagai calon induk holding pangan, pihaknya tengah melakukan rencana transformasi pangan dari beberapa komoditas, salah satunya daging untuk peningkatan ketahanan pangan serta inklusifitas nilai tukar peternak.

“Bagi kami, rencana Menteri Erick membeli peternakan sapi Belgia merupakan terobosan transformasi pangan komoditas sapi,“ kata Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi ditulis Jumat (30/4).

Menurutnya, Menteri BUMN telah berdiskusi dengan RNI terkait rencana pembelian peternakan sapi Belgia. “Menteri BUMN meminta agar dapat segera dikoordinasikan dari mulai negara yang berpotensi, market, serta kajian model bisnis yang akan dijalankan,” jelas Arief.

Keinginan Menteri Erick Thohir itu sebagai terobosan untuk mendorong transformasi BUMN pangan serta menekan impor yang di tengah keterbatasan produksi daging sapi dalam negeri.

“Dengan menguasai sendiri komoditas daging, Pemerintah akan lebih mudah menjaga stabilitas harga, apalagi setiap menjelang Hari Raya seperti Lebaran,” kata Arief.

Merespon keinginan itu, perseroan telah melakukan survey ke lokasi kandang sapi standard impor milik RNI yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat. Kandang Sapi tersebut dipersiapkan untuk penggemukan sapi guna mendukung peningkatan pasokan daging nasional.

“Kami persiapkan lahan dan fasilitas kandang untuk penggemukan sapi yang akan dijalankan melalui sinergi dengan BUMN Peternakan PT Berdikari, dimana produk hilirnya berupa daging sapi akan didistribusikan oleh PT PPI dan BGR Logistic ke pasar-pasar tradisional,” ungkapnya.

Arief menambahkan, upaya transformasi pangan daging ini juga mempertimbangkan kajian mengenai kualitas dan nilai keekonomian produk. Dari negara mana pun asal sapinya, baik itu dari Belgia, Australia, Brazil atau negara lainnya yang paling penting adalah kualitas sapinya sehat, halal, bebas penyakit kuku dan mulut serta harga bagus.

“Untuk Pengusaha, sangat sederhana. Bila kualitas barang baik, harga baik, ada profit baik, pasti Pengusaha akan jalankan,”kata Arief.

Lebih lanjut Arief mengatakan upaya transformasi pangan ini melalui pendekatan industri, kebijakan usaha dari pemerintah atau political will sangat penting dan tujuannya semua sama yaitu untuk terobosan baru industri peternakan sapi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara menambahkan bahwa untuk menjajaki kemungkinan pengembangan kerjasama dengan Belgia, PT Berdikari telah merangkul para peneliti, stakeholders agar nantinya dapat transfer of knowledge dari negara terkait dan nantinya Indonesia semakin cepat dalam memiliki manajemen dan teknologi peternakan yang maju.

Harry menambahkan bahwa Penjajakan ini merupakan komitmen Berdikari sebagai BUMN pangan dalam kontribusinya sebagai buffer stock pangan khususnya daging bagi masyarakat.

“Sebagaimana komitmen Berdikari sebagai anggota dari Klaster BUMN Pangan untuk mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *