[ad_1]
Kisah tragis dialami anak seorang pengemudi ojek online asal Sewon, Bantul. Bocah tersebut harus kehilangan nyawa usai menyantap sate yang dibawakan sang ayah dari seorang perempuan misterius. Kisah bocah ojol keracunan takjil ini pun menyedot perhatian publik.
Kisah Bocah Ojol Keracunan Takjil
Adalah Naba Faiz Prasetya (10), seorang bocah yang meninggal dunia setelah makan sate. Sate tersebut dibawakan sang ayah yang menerimanya dari seorang perempuan misterius. Ayah korban yang berprofesi sebagai pengemudi ojol kala itu baru saja melaksanakan salat di sebuah masjid dekat area Stadion Mandala Krida pukul 15:30 WIB.
Setelah salat, Bandiman (36), didatangi seorang perempuan misterius yang meminta tolong untuk diantarkan paket takjil. Paket tersebut berisi sate dan lontong, juga kotak berisi snack.
Artikel terkait: Miris, Anak Terpaksa Bawa Jenazah Ayahnya di Atas Mobil karena Tak Ada Ambulans
Tanpa menggunakan aplikasi ojek online, Bandiman diberikan alamat pengantaran di daerah Kasihan, Bantul, dan nomor telepon orang yang dituju. Bandiman menyebutkan, perempuan yang memberikan paket tersebut mengatakan paket tersebut berasal dari Hamid warga Pakualaman.
Tanpa banyak tanya, Bandiman langsung mengambil tawaran tersebut dan meminta bayaran Rp25.000 sesuai jarak tempuh. Bandiman sampai di lokasi pengantaran sekitar pukul 16:00 WIB.
Setelah menelepon pihak penerima, rupanya pemilik rumah sedang berada di luar kota dan istrinya yang berada di rumah. Istri pemilik rumah menyebutkan tidak ada pesan dan tidak pula mengenal Hamid.
Paket makanan akhirnya diserahkan kepada Bandiman. Akhirnya, Bandiman memutuskan untuk membawa pulang takjil tersebut agar tidak mubadzir.
Mengingat saat itu sudah mendekati waktu berbuka puasa, Bandiman menyantap sate tersebut bersama istri dan dua anaknya. Bandiman dan anak pertamanya memakan sate ayam tanpa bumbu, sedangkan istri dan anak keduanya memakan sate menggunakan bumbu.
“Sebenarnya Naba juga dapat takjil dari TPA, yakni Gudeg. Tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya, makanya keracunan,” jelas Bandiman.
Setelah menyantap makanan itu, istri dan anak kedua Bandiman mengaku merasakan pahit dan muntah-muntah. Keduanya lalu dilarikan ke RSUD Kota Yogyakarta. Namun, setelah mendapat perawatan, anak kedua Bandiman meninggal pada Minggu (25/4) malam.
Artikel terkait: 4 Bakteri Ini Sering Sebabkan Terjadinya Keracunan Makanan, Parents Wajib Waspada
Takjil Positif Mengandung Racun
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengungkap hasil pemeriksaan laboratorium terhadap bumbu sate yang dikonsumsi Naba mengandung racun jenis C. Sebelumnya, dokter yang melakukan pemeriksaan bahkan menyebutkan jenis racun tersebut lebih keras dibanding racun ternak.
“Hasil sementara positif mengandung racun jenisnya C. Itu terdapat di bumbu sama sate yang ada bumbunya. Jadi intinya di bumbu. Secara resmi belum dapat tembusan (hasil lab) tapi kita sudah dapatkan hasilnya,” ungkap Ngadi, Kamis (29/4).
Lanjut Ngadi, racun jenis C tergolong jenis racun yang mudah sekali didapat. Racun ini biasanya terdapat pada potas dan racun tikus, jenisnya ada yang berwujud padat dan cair.
Kepolisian selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan DIY untuk mendapatkan hasil resmi pemeriksaan sebelum melanjutkan penyelidikan.
Tak menutup kemungkinan polisi akan membedah makam siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Karangkajen 4 tersebut demi kepentingan autopsi. Mendapati hasil tersebut, Bandiman pun berharap kasus ini diusut tuntas.
“Kami berharap kasus ini diusut tuntas. Karena ini sudah terjadi kepada anak saya dan sampai meninggal, jadi jangan sampai kena yang lain,” ujar Bandiman lirih.
Bergerak cepat, aparat berwenang telah mengantongi ciri dan identitas perempuan pemberi order. Order tersebut seharusnya diterima oleh Tomi, warga Perumahan Bukit Asri, No FF01, Sembungan, Bangunjiwo Kapanewon Kasihan, Bantul.
Terungkapnya identitas perempuan tersebut berkat pendalaman dari saksi-saksi dan alat pendukung lain seperti rekaman CCTV ketika perempuan tersebut memberikan order takjil kepada Bandiman.
“Penyidik sudah mendapat keterangan dari orangtua korban penerima order yang mengantar takjil ke rumah Tomi. Selain itu, ada rekaman CCTV dan bukti lain yang mendukung.
Kami juga telah meminta keterangan dari Tomi dan istri yang seharusnya menerima paket ini secara lisan. Tak menutup kemungkinan akan kami panggil untuk memberikan keterangan tatap muka di Polres,” pungkas Ngadi.
Artikel terkait: Anaknya Tewas Tertabrak, Keluarga:”Hewan Saja Dikubur, Kenapa ini Dibuang ke Semak?”
Seperti Apa Ciri Makanan Beracun?
Berkaca dari kasus yang menimpa Naba, penting bagi kita semua menelaah dan mengetahui seperti apa ciri makanan yang mengandung racun antara lain:
- Memiliki aroma tajam dan asing. Racun atau zat berbahaya lain biasanya memiliki aroma yang menyengat dan cenderung asing di hidung manusia. Biasakan membaui aroma makanan dan minuman dan jika terasa ada yang aneh, urungkan niat Anda memakannya.
- Rasanya tidak wajar. Ketika racun dibubuhkan pada makanan, biasanya bisa diketahui dari rasa yang sangat tidak wajar. Kecenderungan lain dari racun adalah memiliki rasa pahit dan sangat tidak ramah di lidah.
- Tekstur makanan terlalu kenyal. Ketika racun ditambahkan pada makanan, makanan akan terasa lebih kenyal, tidak lengket, serta teksturnya lebih liat. Anda juga dapat merasakan getir makanan yang telah dicampurkan zat berbahaya.
- Makanan berwarna mencolok. Tak kalah penting, makanan yang mengandung racun memiliki warna lebih mencolok dan mengilap. Terdapat gumpalan warna yang terkonsentrasi atau tidak merata. Selain itu, rasanya juga pahit dan cenderung menimbulkan rasa gatal di tenggorokan setelah dikonsumsi.
Parents, semoga kisah bocah ojol keracunan takjil ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan begitu saja menerima makanan dari orang yang tak dikenal untuk mencegah bahaya keracunan menimpa keluarga tercinta.
Baca juga:
Waspada ikan beracun, suami istri di Banyuwangi tewas setelah makan ikan buntal
Demi Beli HP untuk Hadiah Anak, Ayah Ini Rela Jual Becak Satu-satunya
Pesan Awak KRI Nanggala 402: “Kalau Suamimu Berangkat Tugas, Anggap Ia Sudah Mati”
[ad_2]