SUARA-PEMBARUAN.com — Bertempat di Ruang Publik Taman Ramah Anak (RPTRA) Bhinneka di Petukangan Utara, Minggu (27/3) pagi, Perguruan Pencak Silat (PPS) Beksi menggelar acara “Gebyar Beksi”.
Ini, sekaligus pengukuhan Akhmad Lafranta Siregar SE MBA MPM, sebagai Ketua Umum Forum Perguruan Silat Lima Pahlawan Beksi.
Usai pengukuhan tersebut, Akhmad Lafranta Siregar yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta Selatan ini, mengemukakan, hari ini dirinya secara resmi menjadi Ketua Forum 5 PPS Beksi.
Akhmad Lafranta memaparkan, hal ini sebagai tindak lanjut pertemuan dua pekan sebelumnya.
“Ini suatu amanah yang diberikan kepada saya dari 5 perguruan silat pahlawan Beksi,” tutur pria yang akrab disapa Affan.
Sebagai Ketua Forum Perguruan Silat Lima Pahlawan Beksi , sambung Affan, ia akan menjalankan rencana yang telah dipaparkan kepada PPS Beksi. Antara lain, menjadikan Petukangan Utara sebagai Kampung Silat.
“Kami ingin Petukangan Utara sebagai Kampung Silat ini dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI sebagai desa wisata. Jadi, menambah lengkap desa wisata yang sudah ada, seperti Kampung Betawi di Condet dan Setu Babakan,” jelasnya.
Kenapa Petukangan Utara patut dicanangkan sebagai Kampung Silat?
Affan menegaskan, pencak silat merupakan seni bela diri asli milik bangsa Indonesia. Hal ini juga sudah diakui oleh UNESCO PBB sebagai warisan budaya Indonesia.
“UNESCO sudah masukkan pencak silat jadi warisan budaya tapi Indonesia sendiri belum ada UU khusus pencak silat, saya rasa, silat Beksi ini pun perlu diusulkan supaya agar dapat dilindungi dan dilestarikan,” ujar Affan.
Sejak jaman Belanda, perguruan silat di Petukangan Utara ini melahirkan perguruan baru dan menyebar ke banyak daerah. Seperti ke Pasarminggu, Depok, Tangerang dan Bekasi, serta daerah daerah lainnya.
“Kenapa Petukangan Utara?”
“Saya kira perguruan pencak silat banyak berdiri dan berasal dari daerah ini. Karena sejarahnya Beksi ada mulai dari daerah sini.”
“Tokohnya pun berasal dari daerah sini. Jadi, sudah selayaknya menjadi kampung silat dan nanti bisa juga ada museum kecil untuk budaya Betawi dan sejarah silat Beksi,” jelas Affan.
Affan menambahkan, selain mendorong Kampung Silat, dirinya akan mendorong Pemprov DKI untuk dapat menelurkan peraturan agar seni bela diri pencak silat ini menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah tingkat dasar dan menengah.
Menurutnya peraturan untuk mewajibkan pencak silat sangat penting untuk dapat melestarikan budaya bangsa.
“Jika tidak diwajibkan, sangat disayangkan kalau anak-anak sekolah dasar dan menengah itu lebih memilih belajar seni bela diri dari luar,” ulas Affan seraya menambahkan dan berharap peraturan yang menaungi itu tidak hanya setingkat Pergub, tetapi UU.
Turut hadir dalam pengukuhan Ketua Umum Forum Lima PPS Beksi ini, Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, bersama jajarannya antaralain, Sekretaris Kota Jaksel, Asisten Pemerintahan, dan lainnya.
Dalam kesempatan ini, Munjirin yang baru saja menjabat Ketua IPSI Jakarta Selatan, mengapresiasi apa yang dilakukan Forum Perguruan Silat Lima Pahlawan Beksi.
Ia berharap dengan adanya Ketua Umum Forum Perguruan Silat Lima Pahlawan Beksi, pencak silat di tanah air, khususnya di Kota Jakarta semakin menarik minat masyarakat sehingga berkembang lebih luas.
Dia mendukung program yang disampaikan Affan tentang ekstra kurikuler wajib di sekolah dasar dan menengah. Bahkan, menurutnya, pencak silat ini bisa menjadi jalur prestasi bagi siswa untuk masuk sekolah ke jenjang lebih tinggi.
sumber: #(BA-IS)