[ad_1]
Parents, pernahkah Anda mendengar jenis obat Ceftazidime?
Ceftazidime adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang bisa ditangani dengan obat ini antara lain pneumonia, meningitis, infeksi tulang dan sendi, peritonitis, serta infeksi saluran kemih.
Manfaat Ceftazidime
Ditelaah dari jenisnya, Ceftazidime termasuk ke dalam antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang bekerja dengan cara mengganggu pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bakteri mati. Perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur.
Mengingat fungsinya untuk mengobati bakteri, obat ini termasuk obat resep untuk dewasa dan anak yang membutuhkan resep dokter. Dengan kata lain, obat ini tidak dijual secara bebas. Patut dicatat bahwa merujuk pada studi, obat ini tidak menunjukkan reaksi pada ibu hamil.
Namun, Ceftazidime dapat terserap ke ASI. Jadi apabila Anda ibu hamil atau sedang menyusui, alangkah baiknya tidak sembarangan mengonsumsi obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, ada beberapa poin yang perlu digaris bawahi sebelum menggunakan obat ini antara lain:
- Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap ceftazidime atau antibiotik golongan sefalosporin lain, seperti cefotaxime atau ceftrixaxone
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita radang usus, diare berat, gangguan otot, kejang, epilepsi, diabetes, gagal jantung kongestif, malnutrisi, penyakit ginjal, atau ensefalopati
- Anda berencana melaksanakan vaksinasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifoid karena berpotensi menurunkan efektivitas dari vaksin tersebut.
- Sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan ceftazidime.
Artikel terkait: Mungkinkah Anda Aseksual? Kenali Gejala dan Ketahui Penyebabnya!
Dosis dan Aturan Pakai Ceftazidime
Ceftazidime dilakukan dengan cara disuntik oleh dokter atau petugas medis lain di bawah pengawasan dokter. Suntikan ceftazidime diberikan melalui pembuluh darah (intravena/IV), otot (intramuskular/IM), atau infus.
Berikut panduan dosis ceftazidime berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Pencegahan infeksi akibat komplikasi operasi prostat
- Dewasa: 1 gram bersamaan dengan anestesi. Dapat diulang setelah pelepasan kateter.
- Lansia >80 tahun: maksimal 3 gram per hari.
Infeksi paru-paru
- Dewasa: 100–150 mg/kg berat badan setiap 8 jam. Dosis maksimal 9 gram per hari.
- Lansia >80 tahun: Dosis maksimal 3 gram per hari.
- Anak-anak dengan berat badan ≤40 kg: 150 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian. Dosis maksimal 6 gram per hari.
Infeksi tulang dan sendi, infeksi organ dalam perut, atau infeksi kulit berat
- Dewasa: 1–2 gram setiap 8 jam.
- Lansia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 gram per hari.
- Anak-anak dengan berat badan ≤40 kg: 100–150 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian. Dosis maksimal 6 gram per hari.
Artikel terkait: Obat Amoxicillin, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya
Meningitis atau pneumonia nosokomial
- Dewasa: 2 gram, tiap 8 jam.
- Lansia >80 tahun: Dosis maksimal 3 gram per hari.
- Anak-anak dengan berat badan ≤40 kg: 150 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian. Dosis maksimal 6 gram per hari.
Infeksi saluran kemih
- Dewasa: 1–2 gram, tiap 8–12 jam.
- Lansia >80 tahun: Dosis maksimal 3 gram per hari.
- Anak-anak dengan berat badan ≤40 kg: 100–150 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian. Dosis maksimal 6 gram per hari.
Efek Samping Ceftazidime
Idealnya, Anda jangan berhenti menjalani pengobatan jika belum ada anjuran dari dokter. Ikutilah petunjuk dokter, karena biasanya dokter akan meminta pasien melakukan tes darah atau tes fungsi ginjal secara berkala.
Dengan cara pakai disuntik, obat ini akan berefek jika berinteraksi dengan jenis obat tertentu yakni:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama obat aminoglikosida, seperti gentamicin
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifus
- Peningkatan efektivitas obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan kadar ceftazidime dalam darah jika digunakan dengan probenecid
- Penurunan efektivitas alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB
Beberapa efek samping juga akan dirasakan antara lain mual dan muntah, diare, sakit perut, juga timbulnya bengkak, kemerahan atau nyeri di area yang disuntikkan obat. Segera konsultasikan dengan dokter bilamana Anda merasakan reaksi alergi lewat batas seperti berikut:
- Sakit perut yang parah
- Diare parah atau diare berdarah
- Bingung, kesulitan mengingat, atau gangguan berbicara
- Penyakit kuning
- Gemetar atau sulit mengendalikan gerakan
- Jari tangan terasa dingin, berubah warna, atau terdapat perubahan pada kulit
Semoga informasi terkait obat Ceftazidime ini bermanfaat untuk Anda dan kerabat dekat yang membutuhkan.
Baca juga:
Bantu Redakan Nyeri, Ini Aturan Mengonsumsi Obat Ibuprofen
Bisa Mengobati Mata Ikan, Ketahui Dosis dan Efek Samping Callusol
10 Manfaat Royal Jelly untuk Kesehatan, Sayang Jika Dilewatkan
[ad_2]