[ad_1]
Jakarta, Bumntrack.co.id – Sejak menjadi perusahaan subholding Pertamina untuk bisnis refining and petrochemical (kilang pengolahan dan petrokimia), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatatkan kinerja operasi yang jauh melampaui target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) pada triwulan I/2021. Ada beberapa faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.
“Optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi (high valuable product) sesuai dengan pergerakan crack spread (perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dan harga produk yang dihasilkan kilang). Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude (minyak mentah). Kita diberikan fleksibilitas dalam mengolah crude bagian negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik,” kata Direktur Utama PT KPI, Djoko Priyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (19/5).
Upaya optimasi ini berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target. Persentase produksi produk bernilai tinggi, seperti produk bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia, mencapai realisasi di atas 79 persen, lebih tinggi daripada target pada RKAP sekitar 78 persen. Selain itu, “Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi hampir 100%, lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99%,” terang Djoko.
Faktor kedua terkait efisiensi biaya operasi kilang, Djoko melanjutkan, pemakaian energilah yang dikendalikan hingga angkanya di bawah target RKAP. Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 108,6, lebih rendah daripada yang ditetapkan pada RKAP yang hampir sebesar 109. Untuk angka realisasi EII, semakin kecil semakin baik.
“Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh mitra bisnis yang telah mendukung pencapaian kinerja positif PT KPI, antara lain PT Patra Niaga yang telah menjual produk BBM berkualitas, produksi dari Kilang Pertamina. Juga kepada PT PGN yang telah memasok gas alam ke kilang-kilang Pertamina untuk proses produksi,” ungkap Djoko.
[ad_2]
