Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Deteksi Varian Baru, Kemkes Perbanyak Pemeriksaan Whole Genome Sequencing

239
×

Deteksi Varian Baru, Kemkes Perbanyak Pemeriksaan Whole Genome Sequencing

Sebarkan artikel ini
Deteksi Varian Baru, Kemkes Perbanyak Pemeriksaan Whole Genome Sequencing

[ad_1]

SuaraPemerintah.id -Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemkes memperbanyak hasil Whole Genome Sequencing (WGS). Hal ini untuk mendeteksi varian baru yang sudah menjadi transmisi lokal.

Terbukti, kini Kemkes sudah mendeteksi adanya 10 kasus varian baru B177. Selain itu, juga telah mendeteksi varian N439K, E484K, D614G, B1525. Sedangkan untuk kasus dari India masih dalam pemeriksaan.

“Kepada daerah yang ada transmisi lokal jumah Whole Genome Sequencing diperbanyak,” kata Nadia, Sabtu (1/5/2021).

Nadia menyebutkan, untuk mengantisipasi penularan kasus, Kemkes juga akan tetap lakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment dengan ketat terhadap kasus kontak. Selain itu, masyarakat harus patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Nadia menyebutkan, transmisi lokal varian B177 sudah terjadi di Kabupaten Karawang, di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, Nadia juga menyebutkan, salah satu antisipasi utama untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus dan termasuk juga mengatasi penularan varian baru, maka perlu ada pembatasan mobilitas.

“Sehingga kembali lagi pembatasan menjadi kunci utama kita untuk mengatasi varian dan penyebaran dari varian baru ini. Kita melihat bahwa mobilitas yang tinggi akan menyebabkan lonjakan kasus sementara mobilitas yang rendah itu akan menekan laju penularan,” kata Nadia pada konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Nadia mengingatkan, peningkatan kasus yang terjadi di berbagai negara menjadi kewaspadaan bersama. Kasus di India yang saat ini sudah hampir mencapai angka 18 juta kasus Covid-19 dengan 200.000 – 300.000 konfirmasi kasus positif, serta kematian yang terjadi setiap 4 menit, bisa menjadi pembelajaran untuk Indonesia jangan sampai mengalami hal yang sama.

Selain itu, ada beberapa negara seperti Turki sudah memasuki kondisi lockdown akibat adanya peningkatan kasus, juga Jepang sudah mencapai 1000 kasus infeksi barunya, kemudian Singapura ada 16 kasus komunitas di Singapura.

“Perlu kembali kami tekankan bahwa negara-negara ini terutama negara-negara yang bertetanggaan dengan kita berada di Asia sudah melakukan kewaspadaan dan sudah memperlihatkan adanya peningkatan kasus Covid-19,” ucap Nadia.

Ia menambahkan, walaupun sudah membatasi mobilitas harus tetap melaksanakan prokes. Hal itu adalah kunci untuk menekan laju penularan.

Pada kesempatan sama, Nadia mengatakan, biasanya jumlah kasus di Indonesia antara di bawah 5.000 atau paling sedikit 5.500. Namun, faktanya meloncat sebanyak 5.800 kasus atau ada tambahan sebanyak 600 kasus.

“Kalau kita lihat grafiknya kasus mulai turun sejak awal Februari terus sampai dengan Maret, di April terlihat ada sedikit kenaikan. Ini yang tentunya selalu kita harapkan bahwa penurunan kasus betul-betul kita bisa turunkan ke titik yang paling rendah,” ucapnya



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RUPS PLN Angkat Tiga Direksi Baru
Headline

[ad_1] Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sebagai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Muhammad Ikbal Nur sebagai Direktur…