[ad_1]
Pernah mengalami kapalan di area telapak tangan atau kaki? Kapalan umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa sangat mengubah tampilan kulit. Kondisi ini hanya perlu diobati jika menimbulkan rasa tidak nyaman atau mengganggu penampilan.
Menurut Alodokter, kapalan atau callus merupakan kulit yang menebal dan mengeras. Kulit yang mengalami kapalan biasanya akan terasa kering dan berwarna agak putih kekuningan. Kondisi ini seringkali terjadi pada bagian telapak kaki, jari-jari kaki, tumit, telapak tangan, serta jari-jari tangan.
Artikel terkait: Hati-hati Hiperkalemia yang Bisa Sebabkan Komplikasi Hingga Mengancam Nyawa
Ciri dan Penyebab Kapalan
Callus bisa terjadi pada area kulit yang sering tergesek atau tertekan. Paling sering terjadi di telapak kaki, khususnya tumit dan bagian telapak dekat jari-jari kaki, lutut, bagian sisi atas, samping, sela-sela jari kaki, serta telapak tangan dan jari-jari tangan.
Penebalan kulit ini ukurannya sangat tergantung pada luas kulit yang mengalami tekanan atau gesekan. Saat mengalami kapalan, seseorang akan merasakan adanya perubahan pada kulit berupa:
- Kulit menjadi kering dan pecah-pecah
- Muncul rasa nyeri jika kapalan semakin tebal
- Menebal, mengeras, dan terasa kasar
Kapalan biasanya disebabkan oleh tekanan atau gesekan yang berlebihan dan berulang pada satu area kulit. Kondisi ini sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh untuk memperkuat jaringan yang mengalami tekanan dan gesekan berulang. Reaksi tersebut membuat jaringan kulit menebal atau disebut juga hiperkeratosis.
Beberapa kegiatan yang dapat memberikan tekanan dan gesekan berlebih, berulang, dan meningkatkan risiko munculnya kapalan adalah:
- Menggunakan alat tertentu yang menyebabkan tekanan, seperti cangkul
- Tidak menggunakan kaos kaki saat memakai sepatu
- Menggunakan sepatu yang tidak nyaman, seperti sepatu hak tinggi, sepatu sempit, atau terlalu longgar
- Menulis atau menggambar dengan pensil, pena, atau kuas
- Memainkan alat musik, seperti gitar atau biola
- Mengangkat beban berat
Artikel terkait: Ketoasidosis Diabetik: Penyebab, Gejala, Faktor Resiko, Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis dan Pengobatan Kapalan
Untuk mendiagnosis kapalan, dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan riwayat aktivitas atau pekerjaan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit untuk melihat gangguan kulit yang terjadi. Kapalan bisa didiagnosa melalui pemeriksaan kulit yang dilakukan oleh dokter.
Jika kapalan diduga disebabkan oleh kelainan pada tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti Rontgen untuk mengetahui kondisi tulang.
Callus biasanya dapat menghilang dengan sendirinya jika tekanan atau gesekan dikurangi atau dihentikan. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasinya, yaitu:
- Rendam bagian yang kapalan di air hangat selama 10–15 menit, agar kulit yang menebal melunak dan mengelupas.
- Gunakan pelembab secara rutin untuk mencegah kulit kering.
- Gunakan batu apung untuk membantu menghilangkan lapisan kulit yang menebal, perlu diingat hal ini tidak boleh dilakukan oleh penderita diabetes.
- Menggunakan plester atau perban pada area yang sering mendapat tekanan atau gesekan.
- Memakai sarung tangan saat mengoperasikan peralatan yang bisa memberikan tekanan atau gesekan pada kulit.
- Menggunakan sepatu dan kaus kaki yang nyaman agar tidak menambah tekanan pada kaki.
Jika Parents menderita diabetes, maka gangguan pembuluh darah, atau kapalan yang diderita tidak membaik atau semakin parah setelah pengobatan mandiri, segera periksakan diri ke dokter. Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter meliputi:
- Pemotongan atau pengikisan kulit yang berlebih akibat kapalan
- Pemberian salep, gel, krim, atau plester yang mengandung asam salisilat
- Pemberian antibiotik bila mengalami infeksi
- Pembedahan untuk memperbaiki posisi atau bentuk tulang yang menyebabkan tekanan dan gesekan yang berulang
- Penggunaan sol sepatu khusus (orthotics) jika kapalan terjadi akibat kelainan bentuk kaki
Artikel terkait: Waspada! Sering Kentut Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Langkah Pencegahan
Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal yaitu:
- Hindari mengenakan alas kaki dengan hak tinggi atau bagian depan yang menyempit.
- Pakailah sepatu nyaman yang ukurannya sesuai.
- Gunakan sarung tangan saat menggunakan peralatan tangan.
- Belilah sepatu pada sore hari setelah beraktivitas ketika ukuran kaki lebih besar.
- Perbaiki atau ganti alas kaki secara rutin.
- Gunakan secara rutin batu apung untuk menggosok kulit keras pada kaki.
- Keringkan kaki setelah dicuci dan oleskan krim kaki.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan ke dokter jika callus tidak menghilang walaupun tekanan atau gesekan sudah dihilangkan, khususnya ketika kapalan terasa sangat nyeri, berdarah, atau bernanah, atau mengganggu aktivitas.
Bagi penderita diabetes atau gangguan peredaran darah, maka bisa melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalaminya. Jangan coba untuk mengobatinya sendiri agar tidak malah menimbulkan luka. Ini sangat berbahaya karena luka yang kecil pun beresiko menimbulkan infeksi pada penderita diabetes.
Baca juga:
Bisa Dialami Siapa Saja, Waspada Penyakit Giardiasis yang Ganggu Saluran Cerna
Bukan Mitos! Ini 8 Penyebab Telinga Berdenging Sebelah Kiri dan Cara Mencegahnya
Kenali Gejala Hiponatremia, Gangguan Elektrolit yang Bisa Sebabkan Kematian
[ad_2]