Suara-Pembaruan.com — “Saya setuju, penanganan Narkoba harus dipimpin Kepala BNN yang berintegritas. Sosok yang mengerti permasalahan Narkoba,” ujar Polisi yang kini menjadi pengajar di sebuah Universitas terkemuka. Mantan orang BNN ini menyebut, ia tergerak ikut berkomentar saat disebut BNN Melempem.
Sorotan ini, bahkan melecut LSM RIDMA Foundation membuat pernyataan pers: Kepala BNN harus sosok yang mengerti permasalahan narkoba, agar BNN tidak “autopilot”.
“Dari saya, justru merekomendasikan Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya lebih patut. Beliau sudah lama malang melintang di Bareskrim. Periode bursa pencalonan Ka BNN yang lalu beliau juga termasuk,” ujar polisi dengan gelar Doktor ini memberi masukan.
Kapolda Irjen Agung Setya patut masuk dalam kandidat dan layak menjadi orang nomer satu di BNN, agar BNN trengginas.
Berita terkini, Irjen Agung memanfaatkan teknologi citra satelit dipadukan dengan verifikasi lapangan menggunakan drone disertai pengerahan personel, Polda Sumatera Utara (Sumut) menemukan 150 Hektare (Ha) ladang ganja tersebar pada 18 titik di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Ini merupakan ladang ganja terbesar di Indonesia yang ditemukan aparat Kepolisian dalam perang pemberantasan narkoba.
Berita lain memang muncul nama lain seperti Irjen Wahyono Irtama di BNN disebut kandidat kuat dan yang layak, karena mengerti manajemen BNN.
Kemudian beredar juga sosok yang punya backgroud dari Dit Narkoba Metro Jaya dan Dir Narkoba Bareskrim sebagai figur pas untuk BNN Satu. Sebut saja Irjen Pol. Krisna Siregar, yang saat ini menjabat Gubernur Akpol.
Sosok kandidat BNN satu, yang disebut layak juga adalah nama Irjen Pol Wayan Sugiri, yang saat ini berada di Pemberantasan BNN.
Di lain info, nama Irjen Rudi Heriyanto, mantan Kapolda Banten juga beredar sebagai kandidat yang “menyundul-‘nyundul’ sebagai sosok yang layak sebagai Kepala BNN.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya disebut lebih patut sebagai Kepala BNN yang baru. Beliau disebut sudah lama malang melintang di Bareskrim.
“Irjen Agung juga disebut sosok yang dengan improfisasinya berhasil menemukan ladang ganja ratusan hektar dengan memanfaatkan teknologi pencitraan satelit. Semua ada jejak digitalnya,” ujarnya memberi masukan ke Presiden Jokowi, untuk menaruh orang nomer satu di BNN, adalah sosok yang tepat.
Masyarakat peduli bahaya narkoba menunggu keputusan Jokowi, untuk polisi aktif yang akan menggantikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose.
Pego sendiri merupakan jebolan Akpol 1988, merupakan kelahiran 27 November 1965. Ia memasuki usia 58 tahun pada 2023 ini.
Selieweran nama BNN satu, membuat harapannya dari masyarakat atas institusi BNN kembali trengginas.
Tentu saja, harapannya tak ada lagi dualisme dalam memberantas narkoba yang dimaksud, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Narkoba Bareskrim Polri. Dimana, dualisme tersebut hingga kini tidak diselesaikan.
Bersaing dalam positif, jutru disambut baik masyarakat.
Info terakhir, nama di atas belum masuk secara formal ke Presiden Jokowi, untuk diputuskan, siapa yang akan menempati posisi Kepala BNN atau BNN Satu, agar institusi ini tidak “autopilot”.