Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Gaya Hidup

Majalah MATRA Malah Seperti Menggaet Kekangenan

737
×

Majalah MATRA Malah Seperti Menggaet Kekangenan

Sebarkan artikel ini
Majalah MATRA Malah Seperti Menggaet Kekangenan

Majalah MATRA Malah Seperti “Menggaet” Kekangenan

Majalah MATRA Malah Seperti “Menggaet” Kekangenan

Jim Macnamara, seorang Profesor Komunikasi Publik di Universitas of Tecnology Sydney, menyatakan bahwa terjadi revolusi oleh kita dalam menggunakan media dan komunikasi public.

Pilihan “revolusi” layak digunakan karena perubahan sosial budaya yang berlangsung cepat dan berkenaan dengan dasar kehidupan masyarakat. Era digital 4.0 dan artificial intelegent, bahkan aplikasi digital menjadi gaya hidup kita.

Tak dapat dipungkiri, bahwa revolusi ini timbul karena keberadaan media baru (internet) yang bersifat dua arah, yang mempengaruhi masyarakat secara sigifikan, ketika itu sekitar 2010. Media massa mainstream mulai tergerus jaman.

Harus diakui, banyak media cetak yang gugur, ada berpindah ke media internet. Namun, ada pula yang memutuskan berhenti total. Sekarang ini, malah disebut televisi yang mengalami senjakala saat youtube, menjadi sahabat kaum milenial dan generasi alpha.

Hanya dengan menggenggam gadget, orang bisa melakukan banyak hal. Bertransaksi, berdagang, mempromosikan produk, atau menjalin relasi yang begitu luas dengan orang lain.

Majalah MATRA malah seperti “menggaet” kekangenan, di pecinta print alias media cetak. Gaya bahasa features, dengan data dan investigasi serta liputan lengkap. Menjadi referensi atau hadiah, kadang goodybag, para pecinta bacaan bernas.

Sempat beken dengan tagline majalah Trend Pria. Menjadi referensi “pusat kekuasaan” dan pebisnis dan tokoh pemegang keputusan di republik ini. Di tengah laju perekonomian digital bertumbuh, ke khasan untuk memegang majalah cetak tetap ada.

Rapat redaksi harus rapat dan mencari tokoh yang penuh inspiratif, demikian juga liputan-liputannya. Maka, di kala media massa lain, cetak koran dan majalah disebut “senjakala media cetak”.

Sempat Hilang, Kini Majalah MATRA Kembali Eksis

Dengan branding Indonesia. Majalah MATRA Indonesia memiliki ke-khasan, inovasi dan menampilkan tokoh dan sisi lainnya, termasuk liputan unik, menjadikan banyak perpustakaan sengaja memesan khusus.

Perpustakaan Insititut Pertanian Bogor (IPB) dan Perpustakaan STIE Trisakti, Kampus Bekasi adalah contohnya. Perpustakaan di Universitas terkemuka itu, malah menelpon redaksi dan mentransfer sejumlah uang berlangganan setelah mengisi formulir berlangganan.

Jadi, bukan hanya pribadi dan korporasi yang terus menginginkan majalah MATRA edisi cetak. Bertumpu pada inovasi dan kreativitas. Di tengah jurnal-jurnal akademis baru yang berusaha mengupas, transisi besar.

Nielsen meriset sebanyak 5,8 juta penduduk masih membaca media cetak. Di mata pelanggan Jawa Tengah, apalagi di luar pulau Jawa, Koran dan Majalah masih dominan di Makassar, Palembang, dan Medan.

Majalah gaya hidup semacam MATRA justru dicari di beberapa lokasi di Indonesia Timur, semacam Manado dan Ambon. Dicari juga oleh kaum perempuan dan milenial. Konvergensi dengan digital MATRA TV dan www.matranews.id serta majalahmatra.com (marketplace pertama dan satu-satunya untuk pria).

Unik, Tapi Itulah Yang Terjadi

Revolusi Media abad 21 justru menjadikan media tradisional semacam majalah MATRA terus eksis.

Telepon di kantor redaksi majalah MATRA pada jam kerja terus saja berdering. Banyak bertanya untuk mendapatkan edisi cetaknya di toko buku mana, karena setiap ke Gramedia atau Gunung Agung selalu habis. Begitulah yang terjadi.

Pembaca majalah cetak tetap ada, yakni yang usia 40 tahun ke atas. Inovasi yang out off the box , untuk melakukan penetrasi pasar.

Untuk menggaet usia 40 tahun ke bawah, usia milinial dan generasi alpha, PT MATRA Media Konvergensi yang menangani majalah MATRA punya kiat.

Tak hanya konsen di edisi cetak, tapi mengembangkan digital. Sehingga publik internasional atau luar negeri, bagi peminat majalah majalah MATRA terbit (print) juga bisa berlangganan di lapak digital.

Kini, majalah MATRA bisa dibeli digital lewat Getscoop, yang pada 2018 ini beralih menjadi Gramedia digital, bisa juga ww.myedision.com juga majalahmatra.com.

Bagi yang kesulitan mendapatkan edisi cetak, silahkan langsung hubungi hotline 0816-1945288 atau search di google, di lapak digital yang kini ada beberapa.

Majalah MATRA terbit sejak 1986. Sempat dikenal sebagai majalah Trend Pria. Banyak menyebut juga Majalah Trend Anda atau menyebutnya Majalah Trend Peristiwa.

Intinya, Majalah MATRA tetap menjadi majalah pertama yang dibaca kalangan menengah atas, white collar, dan beredukasi baik. Mereka yang menjadi idola kemantepan. Pria yang matang, dewasa, dan berintelektual.

Sebagai majalah bulanan yang penyebarannya seluruh kota di Indonesia, majalah MATRA membidik usia 40-55 tahun.

BACAAN PRIA AKTIF & BERSELERA YAHUD, KERAP DIINTIP PEREMPUAN & MILENIAL

Mottonya: “Dibaca mereka yang santai, dicari mereka yang sibuk.”

Sebagai bacaan yang menampilkan budaya dan gaya hidup, menjadi bacaan pria aktif dan berselera Yahud, dan layak diintip wanita. Akurat, Informatif dan Obyektif.

Menjunjung tinggi semangat idealisme berimbang, memantau kecenderungan yang sedang hangat atau trend di tengah masyarakat pengambil keputusan atau petinggi bangsa ini.

Tak tertutup kemungkinan digali, dianalisa, dikomentari, atau disajikan begitu saja sambil menunggu respons pembaca. Kalau perlu kami menginvestigasi dan meriset.

Gaya penulisan MATRA, features dan menghibur.

Foto-foto majalah MATRA dari segala unsur visual yang progresif mengikuti perkembangan. Menjadi referensi semua pihak dan tempat yang baik, untuk memperkenalkan produk dan jasa pemasang iklan.

Redaksi MATRA mengungkap tuntas gaya hidup dan trend yang sedang bergerak, atau lahir di tengah masyarakat.

www.matranews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *