[ad_1]
SuaraPemerintah.id – Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI Billy Mambrasar, bekerja untuk mewujudkan instruksi Presiden Joko Widodo, dalam percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat. Ada lima program utama, yang dia luncurkan.
Billy tidak sendiri. Ia bersama-sama dan digerakkan oleh anak-anak muda orang asli Papua (OAP). Dalam acara seminar paduan (Hybrid) antara daring dan luring, yang bertempat di Hotel Sultan, Jakarta Selatan 29 April 2021.
Billy mengatakan, ia menjalankan Instruksi Presiden No. 9 tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat. Adapun lima program yang diluncurkannya tersebut, adalah selaras dengan instruksi Kepala Negara.
Khususnya ikut membantu menyelesaikan permasalahan di Papua, terutama kesejahteraan dan pembangunan orang asli Papua.
“Komitmen Pak Jokowi untuk memajukan Papua, untuk memajukan orang Papua, tidak berubah. Oleh sebab itu, beliau mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020, yaitu tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, dimana Orang Asli Papua akan menjadi sasaran utama dari program peningkatan kesejahteraan tersebut. Beliau berkomitmen penuh untuk itu,” jelas Billy dalam keterangan persnya yang diterima VIVA, Kamis 29 April 2021.
Adapun lima rogram percepatan pembangunan tersebut, disingkat ‘BAPER’ yakni Bawa Perubahan.
Program pertama, menciptakan wirausahawan muda Papua, melalui pembangunan Papua Youth Creativy Hub, dan pengelolaan ekosistem pelatihan dan permodalan bisnis oleh Papua Muda Inspirasi (PMI).
“Program ini, dipantau langsung oleh Presiden RI, diharapkan akan melahirkan 100 wirausahawan muda asli Papua, dalam sektor UMKM, start up, atau bahkan industri kreatif,” jelasnya.
Program Kedua, adalah program dari Kementerian Pertanian, untuk menciptakan 100.000 Petani Milenial yang sedang berjalan di 10 provinsi, termasuk Papua dan Papua Barat.
Program ini diharapkan, akan menghasilkan 20.000 petani di dua provinsi paling timur Indonesia ini, dan 80.000 petani di delapan provinsi yang lain. Program ini merupakan perpaduan dari pelatihan teknis, hingga permodalan dan proses untuk dihubungkan dengan pasar.
Program Ketiga, meluncurkan website Manajemen Talenta Papua (MTP), yang berisikan talenta-talenta terbaik anak-anak asli Papua. Selanjutnya akan diberi pelatihan secara berkelanjutan, dan dihubungkan dengan kesempatan kerja di berbagai sektor, baik sektor swasta, maupun pemerintahan. MTP ini akan di kelola langsung di bahwa supervisi Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Otonomi Daerah.
Program keempat, adalah program pembangunan pusat-pusat pembelajaran non formal. Diharapkan menjadi akses pendidikan untuk mendapat keahlian sehingga bisa bertahan hidup. Hal ini dalam konteks lokal di Papua dan Papua Barat. Program ini diintegrasikan langsung dengan strategi dari Kemendikbud-Ristek sebagai entitas pengampunya.
Program kelima, yakni meluncurkan sebuah aplikasi dan website untuk menerima masukan dan saran kebijakan terbaik untuk seluruh komponen masyarakat Papua, khususnya anak-anak muda. Website ini dinamakan: “Policy Bootcamp untuk Papua”.
[ad_2]