Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga 100 Ribu Orang

285
×

5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga 100 Ribu Orang

Sebarkan artikel ini
5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga 100 Ribu Orang

[ad_1]

Sejak Sabtu (1/5/2021) hingga Minggu (2/5/2021) sore, pengunjung Pusat Grosir Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat membludak hingga berkali-kali lipat. Alhasil, kerumunan pun tak terhindarkan, padahal lonjakan kasus COVID-19 masih relatif tinggi. Pemerintah mengaku tak menduga kerumunan di Tanah Abang akan membludak hingga sebegitu banyaknya. Lalu, bagaimana solusinya? Simak berita selengkapnya berikut ini. 

5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga Ratusan Ribu Orang 

Jelang lebaran, jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang melonjak tinggi hingga membentuk kerumunan. Saking banyaknya, para pengunjung tak lagi menjaga jarak dan saling berdesakan.

Pakar epidemiologi dr Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia khawatir Indonesia bakal mengalami lonjakan kasus Corona seperti di India. 

“Iya ini bisa jadi belanja baju lebaran yang didapat bukan cuma baju lebaran tapi juga virus COVID-19 dapat dibawa pulang,” kata Dicky, mengutip dari Detik.com.

Menurut Dicky, klaster penyebaran tak lagi bisa dilacak karena kerumunan yang begitu besar ada di mana-mana. Mereka yang positif tetapi tidak terdeteksi bisa menimbulkan masalah. 

“Kita sudah sulit mendeteksi klaster itu karena level community transmisson itu sulit karena terlalu banyaknya PR kita, jadi ketika ada yang positif itu enggak akan terdeteksi, ya makanya itu namanya mencari masalah,” ungkapnya. 

Untuk lebih jelasnya, simak 5 fakta kerumunan Tanah Abang yang telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini:

1. Melonjak hingga 100 Ribu Pengunjung 

Sumber: Detik.com/Fathan

Membeli baju baru memang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Namun, dalam situasi pandemi seperti sekarang, kebiasaan tersebut rupanya masih sulit untuk dihindari. Buktinya, dalam 2 hari, jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang melonjak dari 87 ribu di hari Sabtu menjadi 100 ribu pengunjung di hari Minggu.

Lonjakan jumlah pengunjung ini naik hingga 2 kali lipat. Sebab, rata-rata pengunjung di Pasar Tanah Abang setiap harinya sekitar 30 ribu orang. 

“Jadi berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari Sabtu kemarin terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang pada hari sebelumnya sekitar 35 ribu, kemarin melonjak menjadi 87 ribu dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (2/5/2021), mengutip dari Detik.com.

Artikel terkait: Benarkah Vaksinasi COVID-19 Bisa Batalkan Puasa? Simak Faktanya, Yuk!

2. Jam Tutup Pasar Tanah Abang Akan Dibagi Dua

kerumunan tanah abang

Sumber: ANTARA/Aprilio Akbar

Untuk mencegah kerumunan terulang kembali, Anies telah membuat kebijakan untuk membagi jam tutup operasional menjadi dua. Selain itu, satuan petugas dari TNI-Polri juga akan diturunkan untuk menertibkan kerumunan. 

“Pasar akan ditutup dengan dibagi ada yang tutup jam 4 dan ada yang tutup jam 5 untuk menghindari keluar bersamaan dan kemudian menuju pada titik yang hampir sama,” ujarnya. 

Artikel terkait: Divaksinansi Justru Bikin Positif COVID-19? Ini Penjelasan Dokter!

3. Sistem Buka-Tutup di Pintu Masuk Pasar

kerumunan tanah abang

Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna

Selain di pasar, Anies juga akan mengatur arus mobilitas masyarakat di Stasiun Tanah Abang. Ia telah meminta petugas agar lebih tegas mengatur antrean di pintu masuk stasiun.

“Pengendalian akan dilakukan di kawasan pasar maupun di kawasan sekitar stasiun. Nanti akan bertugas marinir dan dari paskhas untuk mengendalikan agar antrean masuk ke dalam stasiun bisa mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga akan memberlakukan sistem buka-tutup di pintu masuk pasar untuk mencegah kerumunan membludak di satu titik yang sama. 

“Jadi kebijakan buka tutup ini akan jalan terus besok. Buka-tutup lalu lintas, buka-tutup pasar, pengendalian masuk keluar lewat stasiun dan juga penertiban di jalan-jalan sekitar kawasan Tanah Abang. Intinya kita lakukan pengendalian di sini,” katanya. 

Artikel terkait: Catat! Ini 3 Cara Melihat Sertifikat Vaksin COVID-19

4. Pembatasan KRL yang Berhenti di Tanah Abang

5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga 100 Ribu Orang

Sumber: Detik.com

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan PT KAI juga akan melakukan pembatasan KRL yang turun di Stasiun Tanah Abang. Jadi, KRL tidak akan turun di Stasiun Tanah Abang pada jam 15.00 WIB hingga 19.00 WIB. 

“Karena itu mulai besok sore akan ada perubahan jadwal kereta KCI yang melintasi Stasiun Tanah Abang. Sore besok pukul 3 (15.00 WIB) sampai 7 (19.00 WIB) KCI tidak akan berhenti di Tanah Abang dan tidak akan mengangkut penumpang dari sana,” kata Anies. 

Sebagai gantinya, masih ada bus Transjakarta yang akan beroperasi dari Jalan Jati Baru menuju stasiun lain. 

5. Pemerintah Tidak Menduga

5 Fakta Kerumunan Tanah Abang, Pengunjung Membludak hingga 100 Ribu Orang

Sumber: Facebook/Anies Baswedan

Anies mengatakan, pemerintah tidak menduga akan terjadi lonjakan jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Biasanya, jumlah pengunjung per harinya diperkirakan hanya 30 ribu orang. 

“Kemarin itu 87 ribu orang yang datang. Jadi memang hari kemarin terjadi lonjakan yang tidak terduga,” katanya. 

Akan tetapi, ia masih menganggap kerumunan di Pasar Tanah Abang kemarin cukup baik karena hampir seluruhnya menggunakan masker. 

“Yang pertama adalah masker, kalau yang kita lihat tadi hampir semua menggunakan masker, praktis tidak ada yang tidak menggunakan masker. Itu yang utama,” katanya. 

Parents, demikian fakta mengenai kerumunan Tanah Abang. Semoga bisa menjadi pembelajaran, ya. Pandemi masih belum selesai. Tetap taat jalankan protokol kesehatan dan jangan sampai lengah!

Baca juga:

Tragis, Anak Driver Ojol Ini Tewas Usai Santap Takjil dari Perempuan Misterius

Setelah diculik di Tanah Abang, balita ini dijadikan pengemis hingga ke Sumatera

Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *