[ad_1]
Baru-baru ini, masyarakat dibuat khawatir dengan kabar mengenai seorang pemuda meninggal usai disuntik vaksin astraZeneca. Dari kasus tersebut, lantas menimbulkan banyak pertanyaan di antara kita, sebenarnya apa saja manfaat dan risiko vaksin astraZeneca?
Melalui media sosial Instagram, seorang edukator kesehatan dr. RA Adaninggar, spPD pun memberikan pendapat sekaligus membeberkan manfaat dan risiko terkait vaksin buatan Universitas Oxford, Inggris, itu dari pendapat berbagai ahli.
Menurutnya, kasus kematian pemuda akibat vaksin ini memang tidak boleh disepelekan. Namun, sebaiknya masyarakat juga jadi tidak menutup mata terkait manfaat yang diberikan vaksin untuk menekan angka infeksi Virus Corona terkait COVID-19. Karena pada dasarnya, setiap vaksin memang memiliki risiko, tetapi manfaat yang diberikan biasanya jauh lebih besar.
Untuk memahami fakta tentang manfaat dan risiko dari vaksin astraZeneca, yuk simak rangkuman selengkapnya sebagai berikut!
Artikel terkait: Memahami Angka Efikasi Vaksin COVID-19
7 Fakta Tentang Manfaat dan Risiko Vaksin AstraZeneca Menurut Ahli
1. Tidak Dianjurkan untuk Usia 30 Tahun Kebawah
Masih melalui media sosial, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoeban menyebutkan bahwa vaksin astraZeneca sebenarnya tidak boleh digunakan untuk seseorang yang masih berusia di bawah 30 tahun.
Pernyataan ini ia sampaikan melalui Twitter pada Jumat (21/5). Menurutnya, vaksin tidak boleh digunakan oleh mereka yang berusia di bawah 30 tahun. Hal ini karena ada beberapa kasus di Inggris yang mengkaitkan penggunaan vaksin pada usia di bawah 30 tahun dengan pembekuan darah.
“Ada 79 kasus dari 20 juta dosis vaksin, 19 di antaranya meninggal. Risiko vaksin COVID-19 buatan astraZeneca ini memang tak luput dari risiko. Bagi saya, astraZeneca punya lebih banyak manfat dari risiko. Namun, untuk di bawah usia 30 tahun, vaksin lain mungkin pilihan lebih baik,” tulisnya lewat akun @ProfesorZubairi.
2. Lebih Menguntungkan bagi Usia 40 Tahun Keatas
Mengutip laman Forbes, Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris memperbaharui penggunaan vaksin astraZeneca. Ditemukan juga kasus pembekuan darah pada orang berusia 30-39 tahun, meski presentasinya jarang.
Maka, kini Inggris memutuskan hanya memberikan vaksin astraZeneca pada mereka yang berusia 40 tahun keatas. Di luar rentang usia tersebut dianjurkan diberikan alternatif vaksin lain.
Dr. June Raise, kepada regulator obat Inggris, Badan Pengawas Produk Obat dan Kesehatan juga mengatakan, keseimbangan manfaat dan risiko vaksin ini lebih menguntungkan pada kelompok usia yang lebih tua.
3. Pemberian Vaksin Perlu Berkaca pada Regulasi Inggris
Dari keterangan tersebut, Prof Zubairi pun merekomendasikan untuk memberikan vaksinasi astraZeneca mengikuti aturan di negara asalnya.
“Saran saya, kita ikuti rekomendasi Inggris yang tidak memberikan astraZeneca (AZ) ini kepada orang di bawah 30 tahun. Kita tentukan kriteria untuk vaksin ini berdasarkan bukti ilmiah yang ada. Untuk usia berapa dan mitigasinya. agar jelas,” pungkasnya.
4. Perbandingan Manfaat dan Risiko Vaksin AstraZeneca
Sementara itu, dokter RA Adaninggar atau yang akrab disapa dokter Ning pun memaparkan perbandingan dari manfaat dan risiko vaksin astraZeneca.
Risiko vaksin astraZeneca bisa berupa nyeri tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri seluruh tubuh, serta memiliki gejala mirip flu. Adapun risiko yang sangat jarang terjadi berupa pembekuan darah, yakni ditemukan sebanyak 1 kasus dalam 100.000 dosis pertama.
Sedangkan manfaat yang dihasilkan biasanya berupa:
- 1 dosis menurunkan >80% kematian, rawat inap, perawatan intensif terkait COVID-19
- 2 dosis dapat menurunkan >95% kematian
- 1 dosis menurunkan 60-70% terinfeksi dan penularan
- 2 dosis menurunkan >85% terinfeksi dan penularan
Perbandingan manfaat dan risiko selengkapnya berdasarkan usia dari vaksin ini bisa Parents lihat di akun Instargam dokter Ning, @ningzsppd.
5. Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Vaksinasi AstraZeneca
Meski kasus pembekuan darah jarang terjadi, lanjut dokter Ning, tetapi seseorang dianjurkan segera mencari pertolongan jika mengalami gejala berikut ini selama 4-28 hari setelah mendapat vaksin:
- Nyeri kepala yang terasa ‘baru’, sifatnya progresif dan tidak bisa diatasi dengan obat antinyeri biasa
- Rasa nyeri kepala yang memberat saat berbaring atau menunduk
- Nyeri kepala tidak biasa yang disertai mata kabur, mual dan muntah, serta merasa lemas, sulit bicara, hingga kejang
- Muncul memar atau bintik perdarahan atau kondisi perdarahan yang terbilang janggal dan tidak bisa dijelaskan
- Sesak, nyeri dada, nyeri dan bengkak tungkai sebelah, nyeri perut tiba-tiba dan rasanya menetap.
Artikel terkait: Mungkinkah Terinfeksi COVID-19 Setelah Divaksin? 4 Penyebab Ini Perlu Dipahami
6. Punya Lebih Banyak Manfaat
Dalam unggahannya, dokter Ning juga menyertakan kutipan penjelasan mengenai vaksin ini dari dokter spesialis patologi klinik, dr. Tonang SpPK.
Menurutnya, risiko KIPI serius jauh lebih kecil dibanding risiko gejala berat dan meninggal karena COVID-19. Ia sepakat bahwa kematian dalam sudut pandang setiap orang tidak boleh disepelekan. Nyawa tetap nyawa. Namun, dalam kacamata kesehatan masyarakat terkait wabah, dokter Tonang menyebut bahwa ada peluang yang dapat diraih meskipun ada juga risiko yang menyertai.
7. Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Kejadian KIPI AstraZeneca
Kasus meninggalnya seorang pemuda diduga disebabkan oleh vaksin ini perlu dijadikan pelajaran terkait program pemberian vaksinasi di Tanah Air. Beberapa hal yang perlu dilakukan menurut dokter Ning yakni:
- Harus dilakukan evaluasi dan penanganan KIPI (Kejadian Pasca Imunisasi) yang baik . KIPI serius bisa ditangani dan diobati bila tidak terlambat
- Adanya komunikasi risiko yang dilakukan pemerintah pada masyarakat untuk mengurangi salah paham
- Jalin kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang untuk monitar KIPI. Masyarakat jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis bila muncul gejala-gejala yang dicurigai sebagai KIPI serius.
“Virus tidak berhenti, seharusnya kita juga jangan berhenti untuk berusaha memperlambat laju infeksi termasuk dengan vaksinasi,” pungkas dokter Ning.
Artikel terkait: Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Apakah Aman Diberikan?
Itulah beberapa fakta dan penjelasan mengenai manfaat dan risiko vaksin astraZeneca. Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
Cek Fakta: Masker Ganda Efektif Cegah COVID-19, Benar atau Tidak?
5 Fakta Terbaru Vaksin AstraZeneca, Dihentikan Sementara untuk Kelompok Produksi Tertentu
Sudah Dimulai, Ini yang Harus Parents Ketahui Soal Vaksin Gotong Royong!
[ad_2]