Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Ekonomi

Perry Tristianto Tedja: Membangun Warisan Kuliner dan Pariwisata di Bandung dan Rencana Mengekspansi ke Ibukota Negara

380
×

Perry Tristianto Tedja: Membangun Warisan Kuliner dan Pariwisata di Bandung dan Rencana Mengekspansi ke Ibukota Negara

Sebarkan artikel ini
Perry Tristianto Tedja: Membangun Warisan Kuliner dan Pariwisata di Bandung dan Rencana Mengekspansi ke Ibukota Negara

Suara-Pembaruan.com — Perry Tristianto Tedja: Membangun Warisan Kuliner dan Pariwisata di Bandung dan Rencana Mengekspansi ke Ibukota Negara

Bandung, kota yang terkenal dengan keindahan alamnya, kini juga dikenal sebagai surganya kuliner dan destinasi wisata yang tak terlupakan.

Dibalik kemegahan dan popularitas tempat-tempat kuliner serta objek wisata yang ada di Bandung, terdapat sosok pebisnis ulung bernama Perry Tristianto Tedja.

Melalui tangan kreativitas dan inovasinya, Perry mampu menghadirkan sejumlah tempat kuliner dan wisata yang tersohor di Bandung, seperti Rumah Susu, Bandung Floating Market, Rumah Strawberry, dan De Farm.

Perry Tristianto Tedja adalah seorang pebisnis asal Bandung yang telah membawa puluhan bisnis sukses ke dalam naungan namanya. Dulu, ia dikenal raja Factory Oulet (FO)

Kini, dalam dunia usaha yang ujungnya memajukan wisata Indonesia, Perry telah membuka toko roti, bisnis hijab, serta pabrik bolu susu di Lembang.

Dengan bisnis utamanya di bidang kuliner, pariwisata, dan fashion, Perry telah mengukir namanya sebagai salah satu pengusaha sukses di Bandung.

Dalam percakapan santai dengan sejumlah wartawan di Kafe Pelataran Kota Bandung yang sejuk, Perry berbagi pemikirannya tentang bisnis kuliner.

“Jualan makanan itu bukan hanya tentang makanan yang enak, tetapi juga makanan yang laku,” ujar Perry.

Ia mengakui bahwa keberhasilan bisnisnya tidak hanya bergantung pada rasa makanan yang lezat, tetapi juga pada daya tarik dan permintaan dari pelanggan.

Meskipun memiliki 900 karyawan, Perry memposisikan mereka sebagai mitra usahanya daripada sekadar karyawan yang ia hidupi. Ia meyakini bahwa karyawan adalah aset berharga dalam bisnisnya, dan keberhasilan usahanya juga berkat kerja keras mereka.

Perry menjelaskan, “Saya hidup dan makan atas jasa mereka yang bekerja keras untuk usaha yang saya bangun. Karyawan adalah aset bagi saya.”

Sekarang, di usianya yang sudah melewati 60 tahun, Perry ingin hidup lebih banyak untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Ia menikmati berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan orang-orang, terutama dengan anak muda.

Perry merasa bahwa saat berkumpul dengan anak muda, mereka cenderung membicarakan masa depan, sementara dengan orang tua atau kaum senior, mereka lebih sering membahas kenangan masa lalu.

Ketua Mimbar Duafa ini menjaga semangat dan keceriaan yang terpancar dari wajahnya, sehingga ia terlihat jauh lebih muda dari usianya yang sebenarnya, yaitu 63 tahun.

Selama berinteraksi dengan wartawan, Perry membagikan rahasia kesuksesan bisnisnya.

Menurut Perry, setiap orang yang ingin terjun ke dunia bisnis harus memiliki rasa antusiasme dan kesukaan terhadap bidang bisnis tersebut.

Jika seseorang ingin membuka warung makan, misalnya, maka ia harus menyukai makanan atau memiliki minat dalam hal memasak dan kuliner.

Rahasia kedua yang Perry ungkapkan adalah bahwa seorang pengusaha tidak boleh hanya menyerahkan usahanya kepada orang lain.

Ia percaya bahwa seorang pengusaha harus terlibat langsung dalam operasional bisnisnya dan merasakan atmosfer tempat usaha.

Menyambut pelanggan, menghadapi tantangan dan kegembiraan dalam bisnisnya adalah hal yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha.

Rahasia ketiga yang dibagikan oleh Perry adalah kemampuan untuk membaca peluang dan mengoptimalkan tempat usaha.

Perry memberikan contoh, jika seseorang ingin menjual bakmi Jawa, ia harus memahami bahwa orang-orang biasanya makan bakmi Jawa pada sore hingga malam hari.

Oleh karena itu, jika pagi hingga siang hari sepi, tempat usahanya bisa dimanfaatkan untuk menjual minuman teh atau kopi arang. Perry menekankan pentingnya menyesuaikan pola makan konsumen dengan jenis produk yang ditawarkan.

Tertarik dengan potensi dan peluang yang ada di Ibukota Negara Nusantara (IKN) di Kabupaten Panajam Passer, Kalimantan Timur, Perry mengaku sedang cari akal untuk mengembangkan bisnisnya di sana.

Ia berencana membangun kawasan wisata dan kuliner yang menarik di IKN, dengan harapan dapat memperluas jejak bisnisnya yang sukses.

Dengan kegigihan, kreativitas, dan semangat yang menggelora, Perry Tristianto Tedja telah menciptakan warisan kuliner dan pariwisata yang menakjubkan di Bandung.

Kesuksesannya dalam membangun bisnis dan memberikan manfaat kepada orang lain menjadikannya inspirasi bagi para pengusaha muda.

Lewat ekspansinya ke Ibukota Negara, Perry berharap dapat menghadirkan keajaiban kuliner dan pariwisata baru di sana, sambil terus mengukir sejarah bisnis yang cemerlang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *