Current AffairsEntertainment

Singapura Beri Subsidi Untuk Bayi Yang Baru Lahir

4531
×

Singapura Beri Subsidi Untuk Bayi Yang Baru Lahir

Sebarkan artikel ini
Singapura Beri Subsidi Untuk Bayi Yang Baru Lahir

[ad_1]

Dalam upaya menaikkan angka kelahiran di negaranya, Singapura memberikan iming-iming subsidi kepada warganya yang baru saja melahirkan. Dalam subsidi yang diberikan dengan skema “Baby Bonus” ini, anak pertama dan kedua akan menerima masing-masing SG$11.000 (kurang lebih Rp 124,6 juta). Anak ketiga dan berikutnya akan menerima masing-masing SG$13.000.

Pemerintah Singapura menyatakan bahwa subsidi ini bisa digunakan untuk biaya perawatan anak, pendidikan awal, atau malah bisa saja ditabung untuk masa depannya nanti. Ada juga bonus yang diberikan kepada ibu yang tetap bekerja setelah melahirkan, supaya tetap semangat meniti karir walau sudah punya anak.

Dana ini diberikan kepada anak-anak yang lahir setelah 13 Februari 2023. Untuk mendapatkan subsidi ini, anak-anak tersebut harus lahir dari pasangan yang menikah secara resmi, dan anak tersebut secara hukum dinyatakan sebagai warga negara Singapura. Orangtuanya harus mendaftarkan anaknya lewat website resmi pemerintah, dan kemudian menerima dana subsidi tersebut seminggu setelah akta kelahiran sang anak terbit.

Singapura adalah salah satu negara termahal di dunia, dan ongkos untuk hidup di sana makin membumbung tinggi selama 20 tahun terakhir. Harga sewa rumah di Singapura adalah yang tertinggi di dunia di tahun 2022. Sementara, biaya melahirkan dan membesarkan anak bisa sampai SG$280.000 sampai SG$560.000. Untuk satu tahun pertama saja, seorang bayi di Singapura bisa menghabiskan SG$14.000.

Dengan biaya hidup yang meroket, banyak warganya yang urung untuk punya anak. Angka kelahiran di Singapura mencapai titik terendah di 2022, dengan 1.05 anak per perempuan dewasa.

Singapura bukan satu-satunya negara Asia yang mengalami kemunduran demografi walau menikmati kemajuan ekonomi. Angka kelahiran di Korea Selatan jatuh ke angka terendah yakni 0.78 di tahun 2021. Jepang juga menghadapi angka kelahiran rendah dengan 1.3 di 2021, dan langsung mengeluarkan kebijakan program subsidi kelahiran anak.

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *