[ad_1]
Islam mengatur adab-adab dalam setiap konteks kehidupan, begitu pun adab dalam pergaulan. Termasuk bergaul dengan ipar, saudara suami atau istri, ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan. Bahkan dalam hadis Rasulullah menyebutkan bahwa ipar adalah maut.
Dari Uqbah bin Amir al-Juhany radiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ . قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ
“’Hati-hatilah kalian masuk menemui para perempuan.’ Lalu seorang lelaki Anshar bertanya ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu dengan ipar?’ Beliau menjawab, ‘Hamwu (ipar) adalah maut.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa bisa ipar dikatakan ‘maut’? Ungkapan ini sebenarnya hanya sebuah perumpamaan. Yuk, simak pembahasan lengkapnya agar semakin paham.
Artikel terkait: “Konflik dengan ipar membuatku bertengkar dengan suami,” cerita seorang istri
Arti Ipar Adalah Maut
Dilansir dari Muslim.or.id, al-hamwu ‘ipar’ yang dimaksud di sini, bagi seorang perempuan maka ipar adalah kerabat suami yang tidak termasuk mahram bagi istri, tidak terbatas saudara (adik atau kakak laki-laki suami) tapi seluruh kerabatnya yang bukan mahram seperti pamannya, sepupunya, dll.
Adapun mahram istri dari kerabat suami adalah bapak mertua dan keturunannya ke atas, anak suami (anak tiri) dan keturunannya ke bawah.
Nasihatsahabat.com menjelaskan makna “Ipar adalah kematian” sebagaimana Al-Imam Ath-Thobari rahimahumullah berkata:
المعنى أن خلوة الرجل بامرأة أخيه أو بن أخيه تنزل منزلة الموت والعرب تصف الشيء المكروه بالموت
“Maknanya adalah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan istri saudaranya atau istri ponakannya sama seperti kematian (yang tidak disukai) dan kebiasaan orang Arab menyifatkan sesuatu yang tidak disukai dengan kematian.” (Fathul Baari)
Ibnul Arabi berpendapat, kata ‘kematian’ adalah kata yang biasa diungkapkan oleh orang-orang Arab. Seperti ‘singa pembawa kematian’ artinya jika seseorang bertemu dengan singa maka bisa membuatnya mati dimakan singa.
Jadi, maksudnya Parents perlu menjaga interaksi dengan ipar, misalnya antara istri dengan saudara laki-laki suami. Sebab bagaimana pun, saudara laki-laki suami bukan muhrim, dan karenanya harus tepat adab dalam berinteraksi dengan mereka.
Menjaga Hubungan baik dan Menghindari Konflik dengan Ipar
Parents, Islam melalui syariatnya telah menutup peluang-peluang buruk terjadi menimpa diri dan keluarga, di antaranya dengan menetapkan adab terhadap ipar. Misalnya dengan tetap menutup aurat di depan ipar dan hindari berkhalwat atau berdua-duaan dengan ipar yang bukan mahram.
Adapun dengan ipar sesama perempuan atau sesama laki-laki, tentu adab saat berinteraksi juga tetap perlu diperhatikan. Hal ini agar tidak terjadi konflik di kemudian hari yang malah merenggangkan hubungan kekeluargaan.
Secara garis besar, komunikasi serta saling pengertian menjadi kunci agar hubungan dengan ipar senantiasa terbina harmonis. Berlakulah baik, sopan dan santun kepada ipar, tetap ramah dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Jika ipar menghadapi masalah, jangan ragu untuk membantu. Memberi hadiah atau membuatkan makanan kesukaan ipar juga bisa Parents lakukan untuk menambah keakraban dengannya.
Jika terjadi konflik, selesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin dan tidak membiarkannya berlarut lama. Apalagi saat tinggal bersama ipar atau mertua, diperlukan rasa toleransi yang besar.
Artikel terkait: Pengalaman Keguguran: “Mertua dan Ipar Menyindirku punya Rahim Lemah”
Doa agar Terhindar dari Konflik dengan Ipar
Berikut ini adalah doa yang dapat diamalkan agar terhindar dari konflik dengan ipar:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya : “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Al Baqarah: 286)
Artikel terkait: 10 Fakta menarik yang sering dirasakan oleh ibu rumah tangga
Doa berikutnya yang bisa dipanjatkan yaitu:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِاَخِيْ وَاَدْخِلْنَا فِيْ رَحْمَتِكَ ۖوَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.” (QS. Al A’raf: 151)
****
Parents, itulah pembahasan mengenai ipar adalah maut serta doa yang dapat diamalkan untuk menghindari konflik dengan ipar. Pada dasarnya, kunci utama untuk menjaga hubungan yang baik dengan ipar bahkan anggota keluarga lainnya adalah rasa saling pengertian.
Baca juga:
“Masalah dengan Ipar Membuat Pernikahanku Terganggu, Aku Harus Apa?” Curhat Seorang Istri
“Dari proses lahiran sampai berat badan anak, mertua selalu membanding-bandingkan”
“Setelah 10 tahun berumah tangga, suamiku memilih bercerai untuk menikahi adik kandungku”
[ad_2]