[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyatakan dengan KUR maka kebutuhan biaya usaha tani akan terpenuhi untuk menjalankan usahanya.
Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian terus digenjot Kementerian Pertanian. Dengan KUR, produktivitas bisa ditingkatkan dan ketahanan pangan ikut terjaga.
“Pertanian ini memiliki banyak subsektor. Yang artinya, banyak komoditas yang bisa diusahakan. Untuk mendukung petani, pemerintah menyediakan KUR untuk membantu masalah permodalan. Sehingga usaha yang dilakukan para petani bisa terus bergulir,” kata Mentan, Senin (14/6/2021) lalu.
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan KUR adalah pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.
“Dengan KUR, usaha tani bisa terus bergulir. Petani memang memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman KUR. Tapi jangan khawatir, karena pengembalian KUR bisa dicicil, atau dibayarkan saat panen. Jadi petani bisa beraktivitas dengan tenang,” katanya.
Sementara Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati, mengatakan petani bisa memanfaatkan bank-bank negara dan bank daerah untuk memanfaatkan KUR.
“Petani tidak perlu ragu untuk memanfaatkan KUR, apalagi bunga yang ditawarkan sangat rendah. Petani bisa memanfaatkan Himbara (Himpunan Bank Negara) seperti BRI, BNI atau Mandiri. Prosesnya ringan dan sangat mudah,” ujarnya.
Terpisah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ingin mengoptimalkan dampak program Kewirausahaan Petani agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk itu, Bank Mandiri terus berperan aktif melakukan pembinaan, pendampingan usaha serta menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu permodalan petani.
Hingga Mei 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR pertanian mencapai Rp4,32 triliun kepada 45.301 debitur. Nilai tersebut setara dengan 27,53 persen total penyaluran KUR Bank Mandiri.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pembiayaan KUR akan memberikan akses kredit berbunga rendah yang bisa digunakan petani untuk membeli bibit, pupuk, obat hama maupun alat pertanian lainnya.
Hal ini sangat membantu petani dalam pengelolaan pertanian sehingga modal yang dimiliki petani bisa dimanfaatkan untuk melakukan usaha lainnya dan meningkatkan pendapatannya.
“Dukungan pembiayaan yang terjangkau akan melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani dari program Kewirausahaan Petani ini. Kami berharap dukungan ini dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di masa pandemi ini,” kata Darmawan.
[ad_2]