Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
HeadlineNasional

Misteri Kematian Djuanda dalam Novel Sejarah ‘Irian Barat’ Akan Diungkap Dalam Buku Berikut?

109
×

Misteri Kematian Djuanda dalam Novel Sejarah ‘Irian Barat’ Akan Diungkap Dalam Buku Berikut?

Sebarkan artikel ini
Misteri Kematian Djuanda dalam Novel Sejarah ‘Irian Barat’ Akan Diungkap Dalam Buku Berikut?

Suara-Pembaruan.comYusron Ihza Mahendra Sedikit Ungkap Misteri Kematian Djuanda Kartawidjaja dalam Novel Sejarahnya, ‘Irian Barat’

Peluncuran novel sejarah “Irian Barat” karya Yusron Ihza Mahendra menarik perhatian publik. Dalam novel tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini tidak hanya menyinggung konspirasi di balik pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963, tetapi juga mengangkat misteri kematian Perdana Menteri Indonesia terakhir, Ir. H. Raden Djuanda Kartawidjaja.

Yusril Ihza Mahendra, kakak dari Yusron sekaligus Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), menantang sang adik untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai kematian misterius dalam sejarah, termasuk Djuanda Kartawidjaja.

Ismeth Wibowo, cucu pertama dari Djuanda, juga memberikan dukungannya agar sejarah tersebut dikupas lebih dalam.

Kematian Misterius Ir. H. Djuanda

Djuanda Kartawidjaja wafat mendadak pada tahun 1963 saat menghadiri jamuan makan malam di Jakarta.

Menurut Ismeth Wibowo, pada malam yang sama, Wakil Perdana Menteri Dr. Soebandrio datang ke kediaman Djuanda di Jl. Diponegoro No. 8, Menteng, untuk meminta berkas dokumentasi surat menyurat antara Presiden Soekarno dan Djuanda.

Kejadian ini memicu spekulasi mengenai apakah ada keterkaitan antara kematian Djuanda dan peristiwa politik yang terjadi pada masa itu.

Sejarah mencatat bahwa Djuanda adalah tokoh kunci dalam perundingan dengan Amerika Serikat terkait program sokongan ekonomi Kennedy.

Kematiannya yang mendadak, hanya dua minggu sebelum pembunuhan John F. Kennedy di Dallas, Texas, menimbulkan berbagai teori konspirasi.

Yusril Ihza Mahendra bahkan membandingkan kematian Djuanda dengan kasus almarhum Munir yang meninggal setelah meminum air putih, mengindikasikan kemungkinan adanya permainan kotor dalam peristiwa tersebut.

Konspirasi Perang Dingin dan Kepentingan Geopolitik

Novel “Irian Barat” menggambarkan latar Perang Dingin dan konflik kepentingan korporasi besar Amerika yang mengincar kekayaan alam Indonesia.

Kisah ini berfokus pada investigasi Graham Edward Miller, mantan agen CIA, dan Jane Hellen Lewis, wartawan investigatif dari Dallas Tribune, yang mencoba mengungkap fakta-fakta tersembunyi di balik pembunuhan Kennedy.

Novel ini juga menyoroti kemungkinan keterlibatan Allen Dulles, mantan Direktur CIA, dan dinasti bisnis Rockefeller dalam persaingan geopolitik terkait Irian Barat.

Sejarawan dan tokoh masyarakat yang hadir dalam peluncuran novel ini berharap Yusron Ihza Mahendra dapat melanjutkan eksplorasi sejarah dengan karya-karya lainnya.

“Buku berikut, apakah novel lain atau buku sejarah, ditunggu untuk melengkapi peluncuran novel sejarah Irian Barat ini,” ujar Ismeth Wibowo, yang kini menjabat sebagai Komisaris PT Sunra Distributor Indonesia.

Peluncuran Novel ‘Irian Barat’

Acara peluncuran novel ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, termasuk Yusril Ihza Mahendra, Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, serta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Ace Hasan Syadzily. Kehadiran mereka menandakan betapa pentingnya pemahaman sejarah dalam membangun perspektif kebangsaan.

Novel “Irian Barat” tidak hanya mengajak pembaca untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga menantang kita untuk menelusuri lebih jauh misteri yang belum terungkap. Karya ini menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya sekadar catatan masa lalu, tetapi juga refleksi atas perjalanan bangsa menuju masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *