Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Sempat Menurun Akibat Covid-19, UMKM Nila Crispy Kembali Bangkit Usai Ikuti Lapak Ganjar

224
×

Sempat Menurun Akibat Covid-19, UMKM Nila Crispy Kembali Bangkit Usai Ikuti Lapak Ganjar

Sebarkan artikel ini
Sempat Menurun Akibat Covid-19, UMKM Nila Crispy Kembali Bangkit Usai Ikuti Lapak Ganjar

[ad_1]

Suara-Pembaruan.com – Sempat menurun karena terdampak Covid-19, UMKM Nila Crispy “Sarmila” dari Banyumas mulai bangkit usai mengikuti Lapak Ganjar. Bahkan, per bulan produksinya mencapai ratusan kilogram.

Ditemui di rumahnya, wilayah Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, beberapa waktu lalu, pemilik UMKM Nila Crispy ‘Sarmila’ Kabupaten Banyumas, Sri Narsih mengungkapkan, UMKM-nya sempat terdampak Covid-19. Namun, usahanya berubah drastis saat produk yang dipromosikan lewat akun Instagram usahanya @nilacrispy, di-repost di Lapak Ganjar.

Dijelaskan, usahanya berdiri sejak 2012. Saat itu, dia masih bekerja jadi kurang fokus mengurus usaha keripik ikan nila. Kemudian pada 2019, perempuan ini memilih keluar dari pekerjaan untuk fokus mengurus usaha keripiknya, Nila Crispy Sarmila.  Namun Covid-19 yang mendera membuatnya usahanya jatuh. Dalam waktu sebulan, Narsih hanya bisa memperoduksi keripik 17 kg.

“Kami sebagai UMKM merasa sangat jatuh. Kemudian, Alhamdulillah kemarin itu ada Lapak Ganjar. Saya mendengar informasi dan saya mencoba ikut untuk ikut Lapak Ganjar. Berkat ikut kegiatan Lapak Ganjar itu pendapatan saya, penjualan saya meningkat. Alhamdulillah, sampai sekarang per bulannya sudah mencapai 250 kg untuk produksi,” ungkap Narsih.

Keikutsertaannya di Lapak Ganjar juga berbuah manis. Sebab, penjualannya semakin meluas hingga luar kota dan luar provinsi. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Semarang, Bandung, Bogor, Jawa Timur, Yogyakarta, Jakarta.

”Itu hampir rutin,” tuturnya bangga.

Tidak hanya itu, sebanyak 35 reseller turut membantu peningkatan penjualan keripik ikan nila. Selain itu, di Google pencarian, untuk pencarian Nila Crispy Sarmila juga meningkat sampai 300 persen. Dia mengenalkan sekilas produknya, yaitu keripik ikan nila yang dibuat dari ikan segar nila usia bayi (baby fish). Produk ini bisa tahan hingga tiga bulan. Selain rasanya lezat, juga sehat.

Insyaallah, karena ini terbuat dari baby fish ikan nila. Jadi ikan nila ukuran kecil. Baik kepala, maupun duri bisa dimakan. Baik sekali untuk anak maupun orang tua. Karena ini merupakan salah satu sumber protein hewani. Nila crispy ini sangat kres dan kriuk, karena sudah melalu spinner (alat peniris minyak yang diputar),” imbuhnya.

Tidak hanya itu, produknya juga telah mengantongi perizinan, baik sertifikat Produk Industri Rumah Tangga atau PIRT, yaitu sertifikasi perizinan bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan PIRT. Selain itu juga mendapat sertifikat halal dari MUI.

Narsih mengungkapkan, Lapak Ganjar amat membantu pelaku UMKM. Karena itu, dia berharap Lapak Ganjar tetap ada dan bisa ditingkatkan.

“Kami sebagai UMKM kecil sangat membutuhkan promosi seperti ini. Apalagi dengan Gubernur Pak Ganjar mau, kersa, mengangkat kami yang kecil ini untuk menjadi lebih dikenal lagi,” pungkasnya.

Sementara, di kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap, juga terdapat UMKM yang kecipratan manfaat Lapak Ganjar. Yakni, Misbah Chalimuzain, warga Jalan Toba, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Dengan produknya berupa kerajinan kincir air bambu.

“Dulu sempat lihat postingan Pak Ganjar (edisi) kerajinan tangan. Saya mencoba ikut (Lapak Ganjar). Alhamdulilah, sudah ada orderan 10 unit dari Jakarta dan Bandung. Sampai saat ini omzet Rp2 juta per bulan, maksimal Rp5 juta per bulan.  Setelah ikut Lapak Ganjar yang sebelumnya awal nyetok 15 unit. Setelah (ikut) Lapak Ganjar, Alhamdulilah habis semua,” ungkap pemuda 24 tahun saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Kini, usahanya semakin berkembang usai di-repost Lapak Ganjar. Dia yang semula merupakan korban PHK akibat Covid-19, sekarang telah menjadi perajin kerajinan kincir air bambu yang prospektif.

“Dulu sebelum ke Lapak Ganjar, awal-awal Cilacap saja. Sekarang, Kebumen, Tegal, Jakarta, Pontianak, bahkan Amerika,” ujarnya.



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Program Bulan UMKM: Diskon Hebat dengan Ninja Biz
Ekonomi

Suara-Pembaruan.com – Melihat kebutuhan UMKM yang semakin tinggi terhadap platform pengiriman paket yang menyediakan akses mudah dan berbagai opsi metode pengiriman, Ninja Xpress, perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia yang…

Kominfo Siapkan 2 Aplikasi untuk Dorong Digitalisasi UMKM
Headline

[ad_1] SuaraPemerintah.id – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi (Kominfo) berupaya mempercepat digitalisasi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate…

Ini Beberapa Strategi Utama Kemenkop Tingkatkan Ekspor UMKM
Headline

[ad_1] Suara-Pembaruan.com – MenkopUKM Teten Masduki memaparkan beberapa strategi utama yang akan dan sedang dilakukan untuk meningkatkan ekspor UMKM. Pertama, penguatan database, pemetaan potensi produk maupun pasar melalui Basis Data Tunggal…