Headline

Kapan Batas Waktu Sahur Sesungguhnya, Saat Imsak atau Azan Subuh?

329
×

Kapan Batas Waktu Sahur Sesungguhnya, Saat Imsak atau Azan Subuh?

Sebarkan artikel ini
Kapan Batas Waktu Sahur Sesungguhnya, Saat Imsak atau Azan Subuh?

[ad_1]

Sering kali kita bingung menentukan batas waktu sahur, apakah azan Subuh atau ketika imsak. Sebenarnya, batas waktu sahur adalah ketika azan Subuh berkumandang.

Imsak sendiri merupakan peringatan atau tanda akan masuk waktu Subuh. Artinya, sekalipun sudah memasuki waktu imsak, masih diperbolehkan makan dan minum selagi belum memasuki waktu Subuh.

Banyak orang yang salah paham dan mengira bahwa imsak adalah pertanda Subuh kurang dari 10 menit. Ketika memasuki waktu imsak, kita seolah-olah diingatkan bahwa waktu puasa akan dimulai segera dan kita diminta bersiap.

Padahal makna imsak yang sebenarnya bukanlah itu. Kata dasar imsak adalah amsaka-imsakan-yumsiku yang artinya menahan. Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Artikel terkait: 7 Keutamaan Menyantuni Anak Yatim saat Ramadhan, Catat Parents

Batas Waktu Sahur

Tentang batasan kapan puasa dimulai atau batas waktu sahur, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran:

وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

Artinya: Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar. (QS Al-Baqarah: 187).

Yang dimaksud dengan fajar dalam ayat tersebut bukanlah terbitnya matahari. Fajar adalah fajrus-shadiq yaitu cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

 Ada dua macam fajar, yaitu fajar kazib dan fajar shadiq. Fajar kazib adalah fajar yang bukan sesungguhnya. Artinya ketika dini hari menjelang pagi, ada cahaya yang agak terang memanjang serta mengarah ke atas pada tengah langit. Bentuknya mirip dengan ekor serigala kemudian langit gelap lagi.

Sedangkan fajar shadiq yaitu fajar yang sebenarnya dan berupa cahaya putih agak terang yang menyebar pada ufuk timur yang muncul sebelum matahari terbit. Fajar ini menjadi pertanda bahwa waktu Subuh sudah masuk.

Batas waktu puasa adalah waktu antara fajar shadiq dan terbitnya matahari. Itu menjadi waktu untuk shala Subuh sekaligus puasa telah dimulai.

Ada hadis mengenai kedua jenis fajar ini:

“Fajar itu ada dua macam. Pertama, fajar yang mengharamkan makan dan menghalalkan shalat. Kedua, fajar yang mengharamkan shalat dan menghalalkan makan.” (HR Ibnu Khuzaemah dan Al-Hakim).

Tidak akan akurat jika kita mendengarkan azan Subuh di masjid. Bisa saja jam di masjid tidak cocok, bisa lebih cepat atau lebih lambat. Bisa juga muazin salah melihat jam.

Yang paling benar yaitu menggunakan jadwal shalat sebagai patokan, karena jadwal itu adalah hasil perhitungan para ahli ilmu hisab dan falak. Akurasinya sangat tinggi. Yang menjadi masalah yaitu apakah tetap atau lebih lambat atau justru lebih cepat.

Artikel terkait: 5 Tahapan si Kecil Belajar Puasa, Orangtua Turut Menggali Hikmahnya

Masih Minum atau Makan Saat Subuh, Apa yang Harus Dilakukan?

Kapan Batas Waktu Sahur Sesungguhnya, Saat Imsak atau Azan Subuh?

Jika sedang minum kemudian masuk waktu Subuh, maka minuman tersebut harus dikeluarkan lagi. Kalau terus minum maka puasanya batal.

Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwa jika fajar telah terbit sedangkan makanan masih ada di mulut maka sebaiknya dimuntahkan dan boleh meneruskan puasanya.

Jika orang tersebut tetap menelannya padahal dia yakin telah memasuki waktu fajar, maka puasanya akan batal. Ini sama sekali tidak ada perselisihan pendapat dalam kalangan ulama.

Artikel terkait: Keramas di Siang Hari Bulan Ramadan, Apakah Puasanya Batal? Ini Hukumnya

Jarak Sahur dan Azan Subuh

batas waktu sahur

Jarak antara makan sahur dengan azan sebaiknya jeda 25 menit. Tujuannya yaitu memberikan waktu tambahan untuk melakukan aktivitas lainnya seperti menggosok gigi.

Jaraknya 25 menit itu taksirannya sama seperti membaca 100 ayat Al-Quran yang sedang-sedang saja, ayat yang tidak terlalu panjang atau pendek.

Imsak sebenarnya memberikan kesempatan agar semua makan dan minum harus berhenti ketika ada sirine berbunyi. Tujuannya yaitu memberikan waktu jeda antara menutup aktivitas makan dan minum dengan masuknya waktu Subuh atau dimulai waktu puasa.

Parents bisa berpatokan pada jadwal imsak yang sudah ditentukan berdasarkan wilayah masing-masing. Imsak ibarat lampu kuning, jadi kita boleh siap-siap karena saat azan maka itu sudah memasuki waktu puasa.

Nah, Parents, itulah penjelasan tentang batas waktu sahur dan dimulainya puasa. Semoga bermanfaat, ya.

Baca juga:

Pengertian dan Tata Cara Qiyamul Lail di Bulan Ramadan

5 Resep Nasi Goreng Mentega, Menu yang Praktis untuk Sahur

5 Amalan Perempuan Haid di Bulan Suci Ramadan untuk Menggapai Keberkahan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *